Djawanews.com – Nasib sial diterima bek muslim klub Nantes, Jaouen Hadjam. Pemain berusia 20 tahun tersebut dicoret dari skuad Nantes yang bertanding melawan Reims dalam pekan ke-29 Liga Prancis Minggu lalu.
Menurut media Prancis, Ouest-France, Antoine Kombouare selaku pelatih kepala Nantes telah meminta Hadjam untuk makan dan minum alias tidak berpuasa pada hari pertandingan. Namun, mantan pemain Paris FC itu menolak.
Dari situ, Kombouaré mencoretnya dari skuad Nantes untuk melawan Reims di markas mereka sendiri, Stade de la Beaujoire. Kabarnya, Hadjam telah menerima untuk tidak berpuasa saat pertandingan tandang, tapi bukan pertandingan kandang.
Ouest-France menambahkan bahwa pemain muslim lainnya di skuad Nantes telah sepakat untuk tak berpuasa. Dengan dicoretnya Hadjam, Les Canaris kekurangan stok bek kiri untuk pertandingan melawan Reims. Laga itu berakhir 0-3 untuk kekalahan tuan rumah.
Kombouare pernah menegaskan sikapnya terhadap pemain yang berpuasa saat Ramadhan sejak lama. Pada 2009, saat menjadi pelatih kepala Paris Saint-Germain (PSG), dia mengatakan hal berikut dalam sebuah konferensi pers.
“Saya memiliki aturan yang sangat sederhana. Tidak ada masalah dengan pemain yang berpuasa Ramadhan selama seminggu. Tapi pada hari pertandingan, itu dilarang," ucapnya kala itu, dikutip dari GFFN.
"Mereka yang menjalankan [puasa] Ramadhan pada hari pertandingan akan tetap berada di rumah. Saya tidak akan mengacaukan kesehatan pemain, atau membuat rekan satu tim mereka dalam masalah. Ketika Anda tidak makan sepanjang hari, itu menjadi rumit,” tambahnya.
Sepak bola Prancis sedang menjadi sorotan di Ramadhan 2023. Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) melarang wasit menghentikan pertandingan agar para pemain muslim bisa berbuka puasa di tengah pertandingan. Mereka bahkan sudah mengirim email resmi kepada seluruh wasit agar menerapkan aturan itu.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.