Djawanews.com – Akhir-akhir ini publik sedang menyoroti peristiwa tendangan kungfu kembali terjadi di sepak bola Indonesia. Tendangan kungfu pemain AHHA PS Pati FC, Syaiful Indra Cahya menjadi buah bibir hangat di kalangan penggemar sepak bola Indonesia.
Syaiful Indra Cahya baru saja melepaskan tendangan berbahaya dalam laga uji coba saat melawan Persiraja Banda Aceh pada Senin (6/9) lalu. Dalam laga tersebut, Syaiful mengangkat kaki terlalu tinggi saat hendak menghalau kulit bundar. Naas, tendangannya tersebut malah menghantam wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhiif.
Tidak hanya menjadi pembicaraan hangat di dalam negeri, tendangan brutal itu turut disorot dunia, salah satunya media Spanyol, Marca. Tidak tanggung-tanggung, tendangan Syaifu Indra Cahya tersebut dicap sebagai “tendangan pembunuh tahun ini.”
"Pemain AHHA PS Pati tak bisa mengerem dan menendang di wajah lawannya, pemain Persiraja Banda Aceh dalam sebuah laga persahabatan?" tulis Marca.
"Bagaimana bila nanti memperebutkan gelar?"
Di satu sisi, pemberitaan Marca ini seakan mengingatkan peristiwa tujuh tahun lalu, tepatnya yang terjadi pada 2014. Saat itu, pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz, meninggal dunia setelah terkena tendangan kungfu di perutnya.
Peristiwa naas yang terjadi pada 10 Mei 2014 itu terjadi dalam laga Divisi Utama Liga Indonesia antara Persiraja dan PSAP Sigli. Saat injury time babak kedua, Akli Fairuz berusaha mengejar bola di area pertahanan PSAP.
Tak ingin gawangnya kebobolan, kiper PSAP, Agus Rohman, keluar dari sarangnya untuk menghalau bola. Tragisnya, kaki Agus terlampau tinggi dan malah menghantam perut Akli Fairuz.
Kejadian itu lantas merenggut nyawa Akli yang sempat dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi. Akli dinyatakan meninggal dunia pada 16 Mei 2014 karena kebocoran usus.
Saat itu, Marca juga turut memberitakan insiden horor di Liga Indonesia.
Dalam pemberitaannya, Marca memberi judul "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)".
"Tendangan brutal mengakhiri hidup seorang pemain di Indonesia," tulis Marca pada 19 Mei 2014.
"Tendangan ini dilakukan oleh kiper PSAP Sigli yang, dalam situasi perebutan bola, mengangkat kakinya, dan menghantam perut Akli Fairuz."
Terlepas dari memori buruk antara Persiraja dan tendangan kungfu, Syaiful Indra Cahya sudah mendapat sanksi tegas dari manajemen AHHA PS Pati FC. Komite PSSI sedang melakukan penyelidikan lebih dalam mengenai peristiwa tendangan kungfu dan juga pelanggaran keras oleh Zulham Zamrun, keduanya kemungkinan akan mendapatkan sanksi tambahan dari PSSI.
Ingin tahu informasi mengenai sepak bola lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.