Djawanews.com – Kepergian Cristiano Ronaldo pada tahun 2018 masih menjadi kehilangan yang paling berat untuk direlakan oleh Real Madrid. Pasalnya, pencarian mesin gol baru usai kepergian Ronaldo, terasa sangat sulit untuk Real Madrid. Vinicius Junior belum matang, Eden Hazard malah cedera panjang.
Tiga tahun setelah kepergian mega bintang Cristiano Ronaldo, Real Madrid baru menemukan formula tepat untuk mengganti sang mesin gol. Kunci Real Madrid menemukan mesin gol baru bukan mendatangkan pemain bintang, melainkan membangun kerja sama tim yang lebih solid.
Hasilnya tidak terduga, dalam enam laga awal, Real Madrid telah mengoleksi 21 gol di Liga Spanyol. Hal tersebut menjadi pembuktian bahwa Real Madrid sudah bangkit dan move on dari Cristiano Ronaldo.
Catatan gol tersebut menjadi catatan yang paling baik bagi Real Madrid dalam kurun waktu 34 tahun terakhir. El Real terakhir kali menjalani masa subur dalam enam laga awal pada musim 1987-1988. Kala itu, El Real mampu membukukan 26 gol dalam enam laga awal Liga Spanyol.
Era Ronaldo yang membentang dari tahun 2009 hingga 2018 pun tidak mampu menyaingi era emas ini. Carlo Ancelotti yang kembali ke kursi kepelatihan berhasil menyulap timnya menjadi menakutkan lagi.
Karim Benzema, striker berusia 33 tahun tersebut memimpin barisan anak muda El Real dalam merobek jala gawang lawan. Benzema mengambil andil 15 gol dari 21 gol Real Madrid sejauh ini. Vinicius pun mulai menunjukkan kematangan bermainnya, mengikuti seniornya, Vinicius menempati peringkat kedua dalam daftar top skor sementara.
Dengan adanya Benzema dan Vinicius Junior di barisan penyerang Real Madrid, raksasa kota Madrid tersebut kembali merengkuh masa suburnya di Liga Spanyol meninggalkan rival abadi mereka, Barcelona.
Ingin tahu informasi mengenai sepak bola lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.