Akibat kerusuhan supporter saat laga Indonesia vs Malaysia dalam laga kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia yang beberapa waktu lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, menyebabkan PSSI mendapatkan sanksi denda dari FIFA.
FIFA mengeluarkan sanksi denda bagi PSSI sebesar 45 ribu franc swiss atau setara dengan Rp641 juta. Konfirmasi dan kepastian keluarnya keputusan FIFA ini dikonfirmasi langsung oleh Gatot Wikdado selaku Dirktur Media dan Promosi Digital PSSI.
Ratu Tisha Destria pastikan sanksi FIFA untuk PSSI resmi
Dilansir dari bola.com Sekertaris Jenderal PSSI Ratu Tusha Destria menyebut bahwa sanksi tersebut telah resmi dikeluarkan oleh FIFA dan PSSI menghormati keputusan yang telah dibuat oleh FIFA namun tetap menyayangkan kejadian ini bisa terjadi.
“Kami akan segera memenuhi kewajiban kami dan mengevaluasi agar kejadian tersebut tidak terulang,” imbuh Tisha dilansir dari bola.com.
Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, menghormati keputusan FIFA yang memberi sanksi denda sebesar CHF 45.000 atau sekitar Rp 643 juta. PSSI mendapat sanksi dari FIFA karena peristiwa perselisihan supporter yang terjadi pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019.
Tisha menggaransi kalau kejadian kerusuhan suporter ketika Timnas Indonesia melawan Malaysia adalah peristiwa yang terakhir bagi Indonesia dan berharap tidak ada hal semacam ini terjadi kembali.
“Sepak bola harusnya menyatukan, mempromosikan keragaman budaya, dan menyerukan sikap saling menghormati,” tutur Tisha.
Tisha menambahkan PSSI dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan merugi setelah mendapatkan sanksi dari FIFA. Selain itu Sekjen PSSI ini juga berjanji akan menyerukan kampanye persatuan dan kesatuan di sepak bola Indonesia.
PSSI selain itu juga berharap bhawa semua pihak dapa mengambil hikmah dari kejadian dan sanksi ini sehingga mampu bersinergi untuk mewujudkan nilai-nilai baik dalam sepak bola.
Sebagai informasi bahwa Indonesia hanya mendapatkan sanksi denda oleh FIFA dan tidak mendapatkan sanksi lainnya seperti hukuman larangan bermain atau pertandingan tanpa penonton.