Dua kompetisi besar seperti Piala Dunia Antarklub 2016 serta Piala Konfederasi 2017 sudah menerapkan teknologi VAR dalam tiap pertandingannya. Dalam dunia sepak bola wasit memiliki kewenangan mutlak dalam memutuskan suatu hal. Meskipun begitu sampai saat ini masih ada polemik pro kontra mengenai kehadiran teknologi tersebut.
Berikut Pro Kontra Teknologi VAR dalam Sepak Bola
Terkadang pada suatu pertandingan jika keputusan yang diambil oleh wasit dianggap merugikan salah satu pihak tentu akan menimbulkan kontroversial. Oleh sebab itu teknologi ini dianggap mampu membantu wasit menghindari keputusan kontroversial yang dianggap dapat merugikan salah satu pihak.
International Football Association Board sebagai organisasi yang mengatur wasit dalam pertandingan berusaha memunculkan inovasi guna mengurangi hal-hal yang bersifat kontroversial. Sebelum adanya VAR, awalnya di tiap pertandingan sepak bola menggunakan asisten wasit tambahan yang berada di belakang gawang tiap tim.
Namun hal tersebut masih dianggap belum solusi yang maksimal dan beberapa kontroversi masih kerap terjadi. Salah satunya adalah gol dari Sulley Muntari yang dianulir oleh wasit ketika menghadapi Juventus pada laga Seri A Italia, 25 Februari 2012.
Pro Teknologi VAR
Hadirnya VAR tentu membantu wasit karena teknologi ini akan menampilkan video ulang sebuah kejadian. Dengan begitu wasit dapat melihat lebih jelas putaran video dipinggir lapangan guna menentukan keputusan yang tepat.
Keputusan-keputusan tersebut diantaranya menentukan apakah pemain berada di posisi offside atau tidak, memberi kartu kuning atau merah, menentukan pinalti atau tidak, pelanggaran atau tidak, serta keputusan dalam menentukan gol atau tidak.
Teknologi VAR pertama kali digunakan pada pertandingan persahabatan antara Perancis melawan Italia pada 1 September 2006 yang berakhir dengan kemenangan Perancis dengan skor 3-1. Sejak saat itu FIFA sebagai asosiasi sepak bola dunia mulai menerapkan pada kompetisi besar seperti Piala Dunia Antarklub 2006 sampai sekarang.
Pada pertandingan tersebut VAR memang berhasil membantu wasit dalam mengurangi keputusan kontroversial. Sejak saat itu banyak pecinta sepak bola dan tim setuju dengan kehadiran teknologi tersebut.
Kontra Teknologi VAR
Meskipun banyak yang setuju akan kehadiran VAR, namun tidak sedikit juga ada pihak yang kurang setuju. Kehadiran VAR dianggap masih belum bisa menghilangkan keputusan kontroversial sepenuhnya. Ini dibuktikan dengan beberapa keputusan wasit yang menggunakan VAR pada pertandingan Piala Konfederasi 2017.
Saat itu pertandingan Kamerun melawan Cile di Grup B menghasilkan keputusan kontroversial padahal sudah menggunakan VAR. Satu keputusan merugikan Cile, sedangkan yang lain memberikan keuntungan.
Adapun keputusan utama terjadi saat Eduardo Vegas berhasil mencetak gol di gawang Kamerun di babak pertama. Ketika itu wasit menunggu beberapa menit guna memutuskan apakah gol Vargas dianggap sah atau tidak. Setelah melihat tayangan ulang di pinggir lapangan, wasit justru menganggap gol tidak sah, karena pemain tersebut sudah berada di posisi offside.
Nah itulah tadi pembahasan mengenai kehadiran teknologi VAR dalam sepak bola yang masih menimbulkan polemik pro dan kontra di kalangan para fans, pelatih, maupun pemain sepak bola.