Djawanews.com - Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyerukan agar partai final Euro 2020 dipindahkan dari London, Inggris. Ini karena penyebaran varian Covid-19 jenis Delta semakin merebak.
Draghi mengatakan kepada wartawan di Berlin selama konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel. Draghi ingin "memastikan bahwa final kejuaraan Eropa itu tidak berlangsung di negara di mana penularan berkembang pesat."
Inggris mencatat lebih dari 10.630 infeksi Covid-19 baru pada Senin, 21 Juni 2021 kemarin. Kasus-kasus baru terus meningkat sejak akhir Mei setelah hampir tujuh minggu dari penghitungan harian infeksi baru yang tersisa di bawah 3.000 kasus.
Lonjakan itu disalahkan pada penyebaran varian Delta yang menurut otoritas kesehatan, masyarakat sekarang menyumbang lebih dari 90% infeksi baru di Inggris. Varian yang pertama kali berasal dari India ini diyakini 60% lebih mudah menular daripada strain aslinya.
Meluasnya infeksi mendorong Perdana Menteri Boris Johnson untuk menunda pencabutan pembatasan yang tersisa di Inggris yang direncanakan pada 21 Juni atau empat minggu lagi.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Memindahkan Pertandingan
Johnson menyarankan pekan lalu bahwa dia akan terbuka untuk memindahkan pertandingan-pertandingan penting Euro 2020 ke luar negeri, dengan mengatakan bahwa memprioritaskan "kesehatan masyarakat" di atas atas tersebut.
Seorang sumber telah mengonfirmasi kepada AFP bahwa UEFA sedang mempertimbangkan untuk memindahkan semifinal dan final dari Wembley ke Budapest, Hungaria.
Budapest menjadi satu-satunya ibu kota yang belum memberlakukan kapasitas di stadionnya untuk gelaran Euro tahun ini.
Pemerintah Inggris saat ini merencanakan kapasitas 50% untuk pertandingan semifinal dan final tersebut.
Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan pada hari Jumat untuk kewaspadaan dalam organisasi pertandingan untuk menghadapi wabah varian Delta yang sangat menular dan mematikan.