Djawanews.com – Momen final Euro 2020 menjadi momen membekas yang tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja, termasuk oleh seorang Jadon Sancho.
Dalam final Euro 2020 tersebut, Inggris bertemu dengan Italia di Wembley Stadium. Bermain di depan pendukungnya sendiri, Inggris membuka keunggulan saat laga baru berjalan 2 menit, Luke Shaw berhasil mengecoh pemain belakang Italia dan melepaskan tendangan voli yang tidak dapat ditepis Donnarumma.
Pada menit ke-66, kubu tuan rumah harus terdiam dan berhenti bersorak setelah Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Memanfaatkan kemelut di depan gawang, Bonucci yang tanpa kawalan, dengan bebas menendang bola muntah ke gawang Inggris.
Laga terpaksa harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Dua kali 15 menit tambahan waktu ternyata tidak ada gol yang tercipta. Laga dilanjutkan ke babak adu penalti.
Harry Kane dan Harry Meguire sukses menjalankan tugasnya sebagai algojo titik putih. Namun Jadon Sancho, Raheem Sterling, dan Buyako Saka gagal melesatkan bola ke gawang Donnarumma.
Kegagalan ketiga pemain tersebut menyebabkan Inggris gagal meraih trofi EURO 2020.
Tindakan tak terpuji dari sebagian penggemar timnas Inggris tak cuma itu saja.Sebelum laga final Piala Eropa, penggemar Inggris membuat kerusuhan di luar Stadion Wembley.
Setelah tiga hari pasca final EURO 2020, Sancho pun buka mulut soal kegagalannya mengeksekusi tendangan penalti. Dalam postingan di akun media sosialnya, Sancho meminta maaf kepada rekan setim, jajaran pelatih, dan para fans.
"Saya mempunyai beberapa hari untuk merenungkan hasil final EURO 2020 dan masih merasakan perasaan yang campur aduk," bunyi cuitan Sancho seperti dilansir dari akun Twitternya.
"Saya ingin meminta maaf kepada semua rekan setim, staf pelatih, dan sebagian besar para penggemar yang saya kecewakan."
"Ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan dalam waktu yang lama, bahkan sulit untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dengan kata-kata."
"Tapi ada begitu banyak hal positif yang dapat saya ambil dari turnamen ini meski kekalahan itu akan menyakitkan untuk waktu yang lama."
"Pikiran pertama saya sebelum pergi ke pertandingan selalu; Bagaimana saya bisa membantu tim? Bagaimana saya akan membantu? Bagaimana saya akan mencetak gol? Dan itulah yang saya inginkan, mengeksekusi penalti itu, bantu tim."
"Kami semua memiliki ambisi dan tujuan yang sama. Kami ingin membawa pulang piala."
"Ini telah menjadi salah satu kamp paling menyenangkan yang pernah saya ikuti dalam karier saya sejauh ini, kebersamaan tim tak tertandingi, sebuah keluarga yang nyata di dalam dan luar lapangan," tutur Sancho melanjutkan.
Sebelumnya, Jadon Sancho dan beberapa pemain yang lain mendapatkan serangan dari penggemar timnas Inggris, mulai dari kritik pedas hingga rasialisme dialami oleh pemain Inggris.
Ingin tahu informasi mengenai sepak bola lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.