Djawanews.com – Kisah percintaan merupakan salah satu kisah yang disukai banyak orang, terlebih lagi kisah cinta yang terjadi di zaman dulu dan mengukir sejarah.
Salah satu kisah cinta yang sangat fenomenal adalah kisah cinta Ratu Victoria dan suaminya, Prince Albert.
Ratu Victoria adalah Ratu yang memegang tahta Inggris selama 32 tahun. Ia disebut-sebut sebagai ratu terbaik kerajaan Inggris. Namun siapa sangka, kisah cintanya justru membuat hatinya hancur berkeping-keping?
Seperti apakah kisah cinta yang membuat Ratu Victoria sangat hancur?
Kisah mereka dimulai ketika Victoria masih muda dan jatuh cinta dengan seorang pangeran dari Jerman yang masih kerabat jauhnya, Albert.
Keduanya diikat dalam pernikahan yang sakral dan membangun citra sebagai keluarga kelas menengah yang penuh cinta dan bahagia. Ratu Victoria dan Pangeran Albert dikaruniai sembilan orang anak.
Namun, bagai kapal menabrak karang, kisah mereka hancur saat memasuki tahun ke-21 pernikahan. Albert meninggal pada tahun 1861 karena menderita penyakit influenza.
Kematian Albert membuat Victoria larut dalam luka, karena cintanya yang amat besar untuk laki-laki tersebut. Ratu yang mempopulerkan gaun pengantin putih ini kemudian kerap memakai gaun hitam saat memimpin kerajaan untuk menunjukkan dukanya yang begitu dalam.
Sepeninggalan Pangeran Albert, Ratu Victoria menolak hadir di depan publik selama tiga tahun.
Kisah mereka menunjukkan bahwa ujian dalam pernikahan tak hanya datang di awal, tapi juga di pertengahan atau bahkan di akhir.
Namun, Ratu Victoria menunjukkan bahwa cinta sejati bukan hanya fiksi. Selama sisa hidupnya, Victoria berkabung dan yakin bahwa mendiang suaminya terus menemaninya hingga akhir hayatnya.
Pada 22 Januari 1901, 40 tahun setelah meninggalnya pangeran Albert, Ratu Victoria meninggal dunia.
Ingin tahu tentang berita lainnya? Pantau kami di Djawanews dan ikuti instagram Djawanews