Djawanews.com – Pasangan mengisi tahun pertama pernikahan dengan perubahan dan penyesuaian seiring Anda dan pasangan memasuki peran baru dalam kehidupan. Meski kadang susah dijalani, namun penelitian menyebutkan bahwa cara Anda menangani perubahan dan melakukan penyesuaian di tahun pertama pernikahan dapat menentukan seberapa lama Anda dapat mempertahankan pernikahan.
Sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh Ted Huston, Phd dari Universitas Texas di Austin tentang Prediksi Kepuasan dan Penyebab Stres dalam Pernikahan mengatakan bahwa jika rasa cinta dan sayang menurun sedangkan sikap-sikap bertentangan terhadap pasangan meningkat di dua tahun pertama pernikahan, maka ini dapat menjadi prediktor perceraian setelah 13 tahun.
Studi yang sama juga menemukan bahwa pasangan yang bercerai dalam dua tahun pertama pernikahan menunjukkan tanda-tanda kekecewaan dan perilaku negatif terhadap satu sama lain dalam dua bulan pertama pernikahan. Sedangkan, pasangan yang bahagia dalam pernikahan adalah pasangan yang mampu memiliki perasaan positif tentang pasangannya selama periode awal hubungan.
Dalam sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa saat ini pasangan yang baru menikah lebih rentan terhadap ketidakpuasan karena harapan yang tidak realistis. Atau apa yang diharapkan tidak berjalan sesuai dengan kenyataan.
Satu studi juga menemukan bahwa pengantin baru yang cenderung memperkirakan bahwa tingkat kebahagiaan mereka akan meningkat dalam empat tahun pertama pernikahan sebenarnya lebih cenderung mengalami penurunan kebahagiaan dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, disarankan untuk tidak berandai-andai dan menaruh ekspektasi lebih saat menjalani hubungan pernikahan. Cukup jalani kehidupan dan rasakan semua perasaan yang ada saat ini.
Setiap pernikahan pasti memiliki pasang-surut dan bisa mengalami kesulitan kapan saja. Namun, dengan dasar yang kuat di dua tahun pertama pernikahan, kehidupan rumah tangga diharapkan bisa tetap stabil, bahkan di saat-saat yang sulit sekali pun. Jadi, tata hubungan Anda di dua tahun pertama pernikahan agar menjadi pondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan di masa-masa mendatang.