Jika Anda pengguna Twitter, tentu Anda sering menemui ‘cuddle’ jadi trending topic di media sosial berlogo burung biru itu. Meski sering muncul, tak semua orang tahu apa arti cuddle dan manfaatnya secara psikologis. Aktivitas ini memang sering dilakukan oleh pasangan yang menjalin sebuah hubungan.
Arti Cuddle
Hingga sekarang, sebagian orang masih menganggap cuddle adalah sesuatu yang negatif, bahkan condong ke perbuatan asusila. Padahal, cuddle tak selamanya menyangkut dengan hal-hal negatif. Cuddle sendiri dapat diartikan sebagai pelukan.
Para pengguna Twitter sering menggunakan cuddle sebagai diksi pengganti pelukan, memeluk, berpelukan, atau aktivitas yang menyerupai dengan itu. Cuddle tidak hanya dilakukan kepada kekasih, tetapi juga dilakukan kepada kawan, keluarga, dan orang terdekat.
Cuddle juga memiliki tujuan tertentu. Biasanya dilakukan untuk membuat perasaan lebih baik atau untuk melepaskan rasa rindu dengan seseorang. Selain itu, ada berbagai manfaat lain dari cuddle.
Manfaat Cuddle
Dari sisi psikologis, ada efek positif yang didapatkan oleh seseorang yang melakukan cuddle. Seperti yang dikutip oleh djawanews.com dari Psychology Today, Michael Bade, D.M.H yang seorang psikolog dan psikoanalis mengatakan bahwa saat cuddling, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin.
Hormon oksitosin sendiri memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Dilansir dari aladokter.com, hormon tersebut mampu membangun ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas psikologi. Di beberapa sumber lain juga mengungkapkan bahwa hormon ini akan mebuat seseorang bahagia.
Manfaat cuddle yang positif membuat aktivitas tersebut sangat disukai sepasang kekasih. Namun, berpelukan juga memiliki aturan. Misalnya, cuddle bisa dilakukan hanya kepada orang yang dikenal atau orang yang secara sadar mau dipeluk. Jika tidak, tindakan tersebut akan dikategorikan sebagai asusila.
Setelah mengetahui arti cuddle dan manfaatnya, maukah Anda berpelukan dengan orang terkasih?