Djawanews.com – Tidak sedikit orang mengalami apa yang disebut dengan sleep anxiety atau kecemasan tidur. Keadaan ini di mana muncul kekhawatiran tidak bisa tidur atau tidak bisa tidur pulas. Beberapa orang juga memiliki fobia yang berbeda atau ketakutan tentang tidur yang disebut somniphobia. Mereka mungkin mengira sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka saat tidur. Atau mereka tidak boleh tidur karena harus tetap waspada.
Gangguan tidur dan gangguan kejiwaan, seperti kecemasan seringkali berjalan beriringan. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin merasa sulit untuk tertidur atau tetap tertidur. Demikian pula, jika Anda memiliki gangguan tidur, Anda mungkin merasa cemas atau takut sebelum tidur karena Anda takut tidak mendapatkan istirahat yang Anda butuhkan. Satu kondisi biasanya memperburuk yang lain, sehingga rasanya seperti siklus yang tidak pernah berakhir.
Sleep anxiety dapat memengaruhi orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Tapi lebih mudah dialami pada jika Anda memiliki gangguan tidur seperti;
- Insomnia
- Narkolepsi
- Sindrom kaki gelisah (RLS).
- Sleep apnea
- Sleepwalking
Orang dengan gangguan kesehatan mental berikut juga dapat mengalami sleep anxiety, yakni;
- Gangguan kecemasan
- Gangguan bipolar
- Depresi
- Kecanduan narkoba atau alkoholisme
- Gangguan panik
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
- Skizofrenia
Kecemasan adalah bagian alami dari diri manusia sebab ditakdirkan untuk merasa takut atau khawatir dalam situasi berbahaya. Stres dan kecemasan memicu tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu bereaksi dengan cepat untuk menghindari bahaya. Tetapi jika Anda memiliki kecemasan kronis, Anda mungkin merasa stres atau khawatir sepanjang waktu. Anda mungkin merasa takut dengan situasi sehari-hari seperti mengemudi ke tempat kerja atau bahkan tertidur.
Tingkat hormon yang tinggi terutama sebelum tidur karena sleep anxiety dapat membuat tubuh Anda sulit rileks. Anda mungkin mengalami kesulitan tidur. Pun jika tertidur, Anda mungkin terbangun di malam hari dengan pikiran yang membuat stres atau perasaan khawatir sehingga tidak dapat tertidur lagi.
Kombinasi kecemasan dan insomnia juga bisa disebabkan oleh kondisi di mana tidak ada cukup hormon tiroid dalam aliran darah dan metabolisme melambat (hipotiroidisme). Penelitian juga menunjukkan bahwa kecemasan dapat memengaruhi rapid eye movement (REM). Ini adalah fase tidur ketika Anda cenderung memiliki mimpi yang jelas. Jika Anda mengalami kecemasan, mimpi tersebut mungkin mengganggu atau berubah menjadi mimpi buruk yang membangunkan Anda.
Sama seperti kecemasan yang dapat memengaruhi tidur, tidur juga dapat memengaruhi kecemasan. Sleep anxiety adalah karakteristik umum dari insomnia, di mana menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya.