Djawanews.com – Kabar kasus pelecehan seksual kini kembali mencuat ke publik, kali ini giliran mahasiswi Unri yang membuat pengakuan dilecehkan oleh dosen bimbingan skripsinya.
Dugaan kasus pelecehan seksual dialami seorang mahasiswi di Universitas Riau (Unri) saat sedang menjalani bimbingan skripsi. Pelaku pelecehan tersebut merupakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unri berinisial SH.
Pengakuan mahasiswi Unri angkatan 2018 jurusan Hubungan Internasional yang mengalami pelecehan seksual di postingan akun media sosialnya langsung menuai perhatian publik.
Dalam video yang beredar pada Kamis (4/11), mahasiswi itu mengaku telah dilecehkan oleh dosen pembimbingnya di lingkungan kampus.
Kronologi Kasus Pelecehan Seksual Dosen Bimbingan Skripsi Pada Mahasiswi Unri
“Kronologinya terjadi pada 27 Oktober lalu, pada hari Rabu sekitar pukul 12.30 Wib,” ungkap mahasiswi tersebut membuka cerita yang menyayat hati atas dugaan pelecehan oleh dosennya.
Dia mengaku datang ke kampus di Jalan HR Soebrantas untuk bimbingan skripsi. Saat itu, dosen pembimbingya kebetulan Dekan Fisip berinsial SH.
“Saya ingin menemui Bapak SH untuk bimbingan skripsi. Saya bimbingan skripsi di ruang dekan Fisip Unri,” katanya.
Di ruangan hanya ada mahasiswi tersebut dengan sang dekan. Tidak ada orang lain selama bimbingan skripsinya berlangsung.
SH kemudian memulai dengan bertanya soal pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari. Di tengah sesi bimbingan, mahasiswi tersebut kaget dengan ucapan 'I Love You' dari sang dekan yang secara tiba-tiba.
“Beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tak nyaman. Seperti 'I Love You' dan membuat saya terkejut,” ucapnya.
Selanjutnya, bimbingan skripsi masih berlanjut hingga selesai. Namun, saat mahasiswi tersebut akan pamit dan bersalaman, tangannya tiba-tiba dipegang erat.
Kemudian, si dosen bimbingan SH merapatkan diri ke mahasiswi lalu secara tiba-tiba mengecup pipi dan kening. Mahasiswi tersebut terdiam menunduk dan membeku karena ketakutan.
Seketika, kepalanya kembali didongakkan ke atas. “Mana bibir, mana bibir,” begitulah ucapan dosen tersebut yang membuatnya kembali terkejut dan merasa terhina.
“Saya lemas, ketakutan dan saya dorong. Lalu beliau mengatakan 'Ya sudah kalau tidak mau'. Saya langsung meninggalkan ruang dekan dan kampus dengan gemetar,” katanya yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Sementara Rektor Prof Aras Mulyadi dan Humas Universitas Riau Rioni Imron belum merespon. Beberbagai cara telah dilakukan untuk mendapatkan konfirmasi dari pengakuan kasus pelecahan mahasiswi Unri yang kini viral itu.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.