Djawanews.com – Warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dibuat geger menyusul beredarnya informasi penculikan seorang anak Sekolah Dasar (SD) yang terjadi di Desa Kapuran, Kecamatan Badegan, Rabu (28/09). Informasi ini pun dengan cepat beredar di media sosial. Usai viral, Polsek Badegan pun melakukan kroscek di rumah anak yang diklaim menjadi korban penculikan.
“Kami sudah ke lokasi untuk mengklarifikasi ke bapak dan anaknya. Yang ada di media sosial itu hoax,” ujar Kapolsek Badegan, Iptu Agus Wibowo, Kamis, 29 September.
Dari hasil penelusuran, ternyata anak tersebut berinisial Y berusia 10 tahun dan bersekolah di SDN Tanjungrejo, Kecamatan Jambon. Anak tersebut tidak berdua dengan bapaknya yang berinisial SU. Ibunya bekerja sebagai TKW di luar negeri sudah lima tahun. Cerita hoax ini berawal dari kekecewaan sang anak yang meminta ikan channa ke bapaknya, tetapi tidak dibelikan.
“Akhirnya kemarin saat di rumah dijanjiin bapaknya melihat pengantin. Tetapi jam 3 ternyata bapaknya sudah berangkat melihat pengantin,” jelas Iptu Agus.
Karena bapaknya sudah tidak ada, si anak kecewa. Akhirnya pergi ke tempat jualan ikan channa di Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman. Sekitar 5 kilometer, anak tersebut dengan jalan kaki. “Kemudian dia tertidur di rumah orang. Sama ibu-ibu ditanya rumahnya mana, terus dia (anak) mengarang cerita diculik dan dilakban,” tegas Iptu Agus.
Itu dilakukan, kata dia, merasa kecewa dengan ayahnya. Pun tidak ada kaitannya dengan pencurian susu yang terjadi di Kecamatan Jambon.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.