Djawanews.com – Penjual sate berinisial BA (40) dan ayahnya yang berinisial MS dikeroyok oleh sekelompok preman. Keduanya dikeroyok usai menolak memberi uang keamanan atau “jatah preman” kepada pelaku.
“Kejadiannya betul. Satu pelaku utama yang ngebacok sudah kita amankan, barang bukti yang kita amankan sebilah golok. Mohon waktu karena untuk pelaku masih dikembangkan,” kata Kapolsek Bogor Utara, Kompol Kuswaha, kepada wartawan pada Kamis, 14 April.
Kedua korban merupakan penjual sate dan sop di Jalan Pandu Raya, Bogor Utara, Kota Bogor. Kuswaha menyebut pengeroyokan terjadi usai keduanya menolak memberi uang yang diminta pelaku.
Korban dan pelaku sempat terlibat baku hantam lalu dilerai warga. Namun, pelaku kembali datang bersama teman-temannya dan langsung mengeroyok kedua korban. “Info dari saksi korban, pelaku minta japrem (jatah preman) dari korban sebagai penjual. Kemudian terjadi keributan dan berujung pengeroyokan,” kata Kuswaha.
Penjual Sate Ayah dan Anak Masuk Rumah Sakit karena Dibacok dan Dikeroyok Preman
“Bapaknya luka sobek di bagian kepala dan tangan kanan, informasinya sudah bisa pulang (tidak dirawat). Anaknya luka di bagian wajah, kepala dan jari tangan, masih dirawat di RS,” tambahnya.
Kuswaha kembali menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku pengeroyokan. Salah satu korban, BA, mengatakan awalnya pelaku datang seorang diri ke lapak sate dan sop milik ayahnya, MS, pada Rabu (13/4) sore. BA mengaku sempat terlibat baku hantam dengan pelaku yang saat itu datang seorang diri.
“Awalnya pelakunya datang sendirian, minta jatah gitu, ya kita nolak. Saya sempat ribut juga satu lawan satu kang, tapi dilerai warga. Udah gitu saya kira kan selesai, nggak tahunya dia panggil teman-temannya. Terus datang lagi, langsung dikeroyok saya,” cerita si penjual sate saat ditemui di rumah sakit.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.