Djawanews.com – Polisi menangkap pembuat laporan palsu yang mengaku dibegal padahal ia adalah korban open booking online (BO). Terkait hal itu, keluarga dari Aulia Rafiqi meminta maaf.
"Kita kan posisinya pesakitan ya. Aku juga merasa udah dipermalukan sama keponakanku sendiri. Kalau memang harus minta maaf, aku juga minta maaf," kata paman Aulia, Erwin Tambunan, Selasa, 12 Oktober.
Erwin menyebut apa yang dilakukan Aulia tidak ubahnya seperti dilempari kotoran oleh keponakannya itu.
Erwin mengaku tidak tahu jika sebenarnya Aulia korban open BO. Hingga kini Erwin belum berkomunikasi lagi dengan Aulia.
"Ini lagi tanda tangani kuasa sama lawyer-nya. Ini baru mau menjenguk hari ini," tutur Erwin.
Erwin sangat menyayangkan kejadian seperti itu terjadi. Saat mengetahui berita soal Aulia, Erwin tak menghubungi langsung orang tua Aulia. Ia takut kalau berita tersebut bisa membuat sakit jantung ibu Aulia kambuh lagi.
"Aku sebagai kakak kandung, aku nggak hubungi ibunya, karena aku takut jantungnya kumat. Ini akhirnya yang sampein anaknya yang tua," lanjutnya.
Kasus ini bermula ketika Aulia melakukan open booking online dengan perempuan lewat aplikasi MiChat. Kemudia Aulia diharuskan membayar Rp 500 ribu kepada teman kencannya tersebut.
Keduanya bertemu di sebuah apartemen di daerah Bekasi. Namun karena Aulia tidak memiliki uang, terjadilah cekcok di antara mereka. Setelah terjadi cekcok, motor dan handphone Aulia diambil. Aulia pun merekayasa peristiwa begal agar ada alasan saat melapor ke Polres Metro Jakarta Timur.