Djawanews.com - Ternyata ada beberapa hal yang sepele yang dilakukan saat masih kecil justru bisa memprediksi karakteristik anak pada saat dewasa nantinya. Hal ini berangkat dari ungkapan "kebiasaan menjadi sifat, sifat menjadi watak, watak menjadi kepribadian, dan kepribadian membentuk karakter."
Percaya atau tidak, banyak orang telah berusaha membuktikannya. Sebagian orang berusaha mengingat-ingat masa lalu mereka, terutama kebiasaan pada masa kecilnya.
Kemudian, disajikanlah fakta unik bahwa anak yang tidak patuh pada aturan dan orang tua bakal punya gaji lebih besar.
Penelitian dalam dunia kerja menunjukkan bahwa di luar IQ, status ekonomi orang tua, dan tingkat pendidikan, ternyata tingkat kepatuhan seorang anak berpengaruh pada gaji saat mereka dewasa.
Dan ternyata, anak yang patuh dan selalu menurut ternyata punya gaji yang lebih rendah dari mereka yang memberontak saat kecil.
Menurut para peneliti hal ini disebabkan oleh tendensi bahwa anak-anak pemberontak biasanya tumbuh menjadi individu yang percaya diri. Mereka berani membela apa yang menurutnya benar.
Jadi besar kemungkinan, orang yang penurut bakal “mengiyakan” gaji bulan pertamanya. Sementara yang pernah memberontak, dia bakal tahu hak yang diterimanya, untuk itu dia bakal tawar menawar sampai mendapat kelayakan.
Masa Taman Kanak-kanak
Selanjutnya, kemampuan seorang anak di taman kanak-kanak (TK) bisa menentukan masa depan.
Disebutkan juga, anak yang mudah berteman dan bisa bekerja sama dengan teman-temannya sejak TK ternyata punya kesempatan lebih besar untuk kuliah dan punya pekerjaan yang baik. Sebaliknya, anak yang kurang sosialisasi lebih besar kemungkinannya menjadi kriminal atau peminum.
Nah, bagaimana dengan anak yang tak mengalami TK dan langsung sekolah dasar? Tenang, hal ini bisa dilihat dari cara seseorang bersosialisasi waktu SD.
Apakah waktu SD sering ditraktir teman? Tampaknya jika sudah besar nanti, Anda mungkin akan sering mencari mereka dan ingin mentraktir balik.
Sementara anak yang lebih banyak dekat dan seolah-olah dibesarkan oleh pembantu rumah tangga disebut-sebut lebih mandiri dan kolaboratif.
Apalagi seorang anak yang sejak kecil sudah diajak untuk ikut membantu atau sekadar berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga. Mereka tentu akan lebih bisa bekerja sama dan mandiri saat sudah dewasa. Mereka akan berpikir bahwa setiap orang perlu melakukan sesuatu untuk kebaikan bersama.
Selain itu, mereka bakal punya pemikiran bahwa ia harus bekerja untuk hidup, bekerja untuk menjadi bagian dalam satu komunitas.
Mereka akhirnya juga tumbuh jadi anak yang lebih mandiri karena bisa melakukan semua hal itu sendiri.
Nah, jika beberapa hal tadi dikombinasikan seperti memiliki masa kecil masuk TK dan gaul, suka membantu orang tua di rumah, tapi nggak terlalu penurut. Suatu hari nanti, Anda bisa jadi sosok yang pandai bergaul, mandiri, plus gaji tinggi!