Djawanews.com – Gula aren dan gula jawa sebagai pemanis makanan tradisional di Indonesia sering disamakan. Padahal keduanya memiliki banyak perbedaan, baik dari bahan baku, proses pembuatan, ataupun fungsinya.
Masyarakat sering juga menyebut gula aren sebagai gula nira. Sedangkan gula jawa kerap disebut sebagai gula merah. Sekilas, gula aren dan gula jawa memang mirip; berwarna coklat dan kadangkala dicetak dengan bentuk yang sama.
Berikut perbedaan gula aren dan gula jawa dilansir dari berbagai sumber:
Bahan Baku Pembuatan
Dari segi pembuatan, gula aren berasal dari nira pohon aren, sementara itu gula merah dibuat dari pohon palem atau nira kelapa.
Nira adalah cairan manis yang didapatkan dari batang tanaman atau tandan bunga tumbuhan palem yang disadap seperti aren, kurma, kelapa, dan sagu.
Proses Pembuatan
Dalam proses pembuatannya, biasanya gula aren dicetak dengan batok kelapa dan dibentuk pipih dan bundar, pada umumnya gula ini dikombinasikan dengan tambahan bahan lain seperti gula pasir.
Gula merah dibuat dengan bahan dasar nira pohon kelapa, yaitu cairan manis dan alami yang didapatkan dari proses penyadapan batang tanaman pada tumbuhan palem seperti aren, kurma, kelapa, dan sagu.
Selanjutnya, nira tersebut akan diolah dengan cara direbus sampai membentuk caramel dan dicetak hingga berbentuk silinder.
Indeks Glikemik
Indeks glikemik pada gula aren dan gula merah pun memiliki perbedaan.
Nilai glikemiks indeks gula aren adalah 70. Angka ini 2 kali lebih besar daripada nilai glikemiks indeks gula kelapa yang bernilai 35.
Sebuah penelitian yang bertujuan untuk menilai indeks glikemik gula, menyebutkan gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah ketimbang gula merah.
American Diabetes Association, indeks glikemik dapat dijadikan sebagai alat yang membantu pengelolaan gula darah. Namun, hal yang harus diingat adalah, indeks glikemik pada setiap orang berbeda-beda dan bervariasi.
Seperti banyak makanan yang beragam, gula bukanlah jenis produk yang memberi dampak bagi kesehatan. Namun, kadar pemakaiannya yang bisa memberi dampak. Jika ada permasalahan kesehatan karena gula, berarti konsumsinya yang sudah berlebihan.
Kandungan Gizi
Perbedaan gula aren dan gula merah juga dapat dilihat dari kandungan gizinya.
Diketahui, kandungan gizi gula aren juga lebih tinggi. Dalam 100 gram gula aren terkandung kalori 268 kkal, kalsium 75 mg, karbohidrat 95 g, fosfor 35 mg, besi 3 mg, dan air 4 mg.
Tekstur
Tekstur dan rasa juga menunjukkan perbedaan gula aren dan merah.
Gula aren mempunyai tekstur yang lebih empuk daripada gula merah dan lebih mudah dihaluskan, sedangkan gula merah cenderung mempunyai tekstur yang lebih keras. Anda dapat merasakan perbedaannya dengan meraba permukaannya.
Sekilas rasa gula aren dan gula merah tampak sama saja.
Namun, Anda juga harus mencermati dan merasakan jika gula aren jauh lebih manis daripada gula merah. Aroma dari gula aren juga lebih kuat daripada gula merah.
Warna
Perbedaan selanjutnya yaitu terletak pada warna. Gula aren berwarna jauh lebih terang daripada gula merah. Gula aren berwarna kuning kemerahan.
Sedangkan gula merah mempunyai tampilan warna cokelat gelap dan kadang-kadang berwarna kemerahan.
Sifat Organoleptik
Perbedaan gula aren dan gula merah juga dapat dilihat pada sifat organoleptiknya. Karakter inilah yang bisa disebut sebagai keunggulan dari gula aren.
Aroma gula aren sangat khas sehingga sering dimanfaatkan dalam pembuatan beberapa minuman khas daerah, misalnya bandrek, juga difungsikan sebagai pemanis dalam pembuatan kopi.
Dikutip dari Food Guy, gula aren memiliki tekstur kurang halus daripada gula merah, yang berarti ada sejumlah kecil vitamin, asam amino, mineral, antioksidan, dan bahan nabati sehat lain yang tersimpan di dalamnya.
Sebaliknya, gula merah tidak mengandung sejumlah kecil mineral, vitamin, maupun bahan sehat lainnya.
Demikianlah perbedaan antara gula aren dan gula merah, dua jenis gula yang diproses dengan cara yang sama, namun memiliki manfaat dan ciri yang berbeda.