Djawanews.com - Mantan bintang porno Mia Khalifa kembali jadi sorotan. Kali ini, Mia Khalifa mengungkapkan kritik dan sindirannya terhadap aktris Gal Gadot yang dituding membela Israel dalam konflik dengan Palestina.
Mia Khalifa menyampaikan kritiknya lewat akun Twitter pada Minggu (16/5/2021) lalu. Lewat cuitannya, Mia mengunggah ulang foto bergambar poster film "Wonder Woman 1984" yang dibintangi Gal Gadot.
Dalam cuitan itu, Mia Khalifa menyebut Gal Gadot sebagai 'Genocide Barbie'.
“We aksed for the #SynderCut, not Genocide Barbie," sindir Mia Khalifa dalam cuitannya.
we asked for the #SnyderCut, not Genocide Barbie https://t.co/5fsREpiqkR
— Mia K. (@miakhalifa) May 16, 2021
Cuitan Mia Khalifa itu di-retweet hingga lebih dari 9.000 pengguna Twitter. Namun, cuitan tersebut juga menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Ada netizen yang membela Mia Khalifa, namun ada juga yang membela Gal Gadot.
“Gal Gadot sebenarnya telah meminta perdamaian dan solusi dari dua negara yang bertikai,” kata salah satu netizen yang membela Gal Gadot.
“Terima kasih Mia karena sudah mendukung Palestina. Beberapa orang mungkin memandang Anda rendah, tapi menurut saya Anda memiliki banyak rasa kehormatan dan kemanusiaan dibanding orang-orang lain,” tulis seorang netizen.
“Mia adalah Wonder Woman di kehidupan nyata,” timpal netizen yang lain.
Membela Israel?
Sementara sebelumnya, Gal Gadot menjadi sorotan lantaran dianggap telah membela Israel dalam sebuah unggahan di media sosial. Postingan itu menuai kontroversi karena Gal Gadot menggunakan kata ‘tetangga’ daripada langsung menyebutkan nama ‘Palestina’.
“Israel berhak hidup sebagai negara yang bebas dan aman. Tetangga kita (Palestina) juga berhak untuk mendapatkan hal yang sama,” tulis Gal Gadot.
Berbeda pandangan dengan Gal Gadot, Mia Khalifa justru aktif membela Palestina di media sosialnya. Bahkan, perempuan keturunan Lebanon ini pernah mengkritik pemerintah AS yang dinilainya terlalu membabi-buta membela Israel.
“Jika AS ingin membela Israel, kasih saja mereka New Jersey dan suruh mereka tinggalkan Palestina. Sesederhana itu,” kritik Mia.