Djawanews.com – Musisi asal Kalimantan, Ian Kasela sangat marah dengan pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur adalah tempat jin buang anak.
Selain Edy, ada juga Azam Khan yang mengatakan mereka yang mau tinggal di IKN adalah monyet.
Ian Kasela mengaku sangat geram dengan ucapan-ucapan yang bernada menghina Kalimantan itu. Dia mempertanyakan apa yang salah dengan Kalimantan sampai disebut demikian.
"Bangsat! Sialan! ucapan bagi orang yang berani hina Kalimantan, apa salahnya Kalimantan? yang ada Kalimantan selalu dikeruk!" jelasnya di video Youtube Ian Kasela MURKA kepada Edy Mulyadi karna Kalimantan Dihina!, dikutip Senin 24 Januari.
Vokalis band Radja ini mengatakan sah-sah saja Edy Mulyadi dan kawannya mengkritik kritik IKN tapi jangan sampai menghina dan menjelekkan Kalimantan. Fokus kritiknya pada soal kebijakan IKN, jangan bawa-bawa nama daerah.
"Masalah IKN dipindah ke kalimantan itu kebijakan pemerintah pusat, elu nggak suka kebijakan elu tantang lah, jangan daerahnya yang lu disalahkan," kata dia.
"Aneh cara berpikirnya, jangan pernah sebut-sebut nama daerah, apalagi nama Kalimantan! Kalimantan tak pernah buat ulah," ujar Ian.
Ian Kasela Minata Presiden Jokowi Turun Tangan
Ian lantas meminta Presiden Jokowi ataupun ketua umum parpol yang menaungi Edy Mulyadi untuk bertindak, jangan diam saja. Kepada Jokowi, Ian minta bisa bertindak melalui aparat penegak hukum.
"Mohon dengan sangat bapak Presiden Jokowi selaku panglima tetinggi, mohon berikan sanksi kepada manusia yang berniat memecah belah, mengadu domba bangsa, lewat aparatur bapak saya yakin bisa," katanya.
Selain itu, Ian juga mengusulkan pula kepada Jokowi untuk menindak Edy lewat parpol ataupun afiliasinya.
"Jika tuan Edy Mulyadi bener masih kader PKS. Tolong pak Jokowi, panggil ketua umumnya, tegur kasih arahan agar kadernya bisa lebih hormati, pahami nilai tata krama, bukan menyampaikan narasi yang menyerang suku ras, apalagi agama, agar Indonesia tetap damai dan tidak ada lagi contoh negatif untuk genarasi penerus," kata Ian.