Djawanews.com – Di masa pandemi Covid-19 ini, pemilik usaha tanaman hias merasakan jika omzet yang dihasilkannya melebihi situasi normal. Hal tesebut menyusul banyaknya minta pada beberapa jenis tanaman seperti monstera atau janda bolong.
Namun tidak hanya janda bolong yang diminati masyarakat, Dea Meinissa yang merupakan pemilik Kebun Langit Plantshop di Kota Semarang menjelaskan beberapa tanaman juga diminati.
“Paling banyak dicari itu monstera atau istilahnya janda bolong, itu paling dicari,” jelas Dea dilansir dari Bisnis, (12/10). “Terus kaktus mini, lidah mertua atau sansevieria juga, keladi dan aglonema juga banyak.”
Dea mengaku merintis usaha sejak 2017 dan melihat peluang ketika dirinya mencari tanaman hias namun tidak ada di kotanya. Mulai dari mulut ke mulut, usaha Dea kian diminati, kini dirinya telah membuka cabang di Wonogiri dan Kota Semarang.
DI masa pandemi, Dea mengaku jika omzet penjualannya mengalami kenaikan dari 50 persen hingga 75 persen. Kemudian harga tanaman hias di Kebun Langit Plantshop milik juga cukup kompetitif.
“Untuk tanaman paling murah di Rp35 ribu itu ada rosemary, paling mahal monstera variegata dulu di harga Rp1,2 atau Rp2 jutaan. Mungkin sekarang bisa Rp5 jutaan,” aku Dea.
Terkait dengan strategi pemasaran, Dea mengaku tidak menggunakan strategi khusus. “Kuncinya itu konsisten,” tandasnya.
Kini Dea menjalankan bisnis dengan memanfaatkan beberapa media sosisal seperti Instagram dan Whatsapp. Ketika ditanya keinginannya berjualan di pasar yang lebih besar, Dea mengaku belum sanggup.
“Belum berani karena takutnya banyak (konsumen) yang di luar kota dan malah kita yang gak bisa handle. Yang penting jalan dulu dan jaga kualitas tanamannya supaya sampai dengan selamat di tangan konsumen,” imbuhnya.
Selain usaha tanaman hias yang kian moncer, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.