Negara kita Indonesia masih sangat sering terjadi kasus dan permasalahan sosial yang kompleks. Entah dari masalah pendidikan sampai pengangguran.
Hal itu membuat beberapa beberapa sosok sociopreneur di Indonesia ini tergugah hatinya. Beberapa orang ini menjalankan usahanya tak semata-mata hanya mencari untung saja. Namun guna menolong sesama.
Siapa saja sosok Sosiopreneur yang menginspirasi ini? Mari kita simak saja ulasan di bawah ini.
Socioprener di Indonesia yang patut diikuti
- Dea Valencia
Berawal dari kepekaannya untuk kaum difabel membuat Dea ingin pula memberdayakan mereka. Di bisnis yang ia jalani, Dea dibantu dan didukung penuh oleh 80 orang karyawan, hebatnya, 40 orang di antaranya merupakan kaum difabel.
Wanita lulusan Universitas Multimedia Nusantara, Tanggerang ini. Memang sejak dulu mempunyaoi cita-cita untuk menjadi social culture entrepreneur yang bisa membawa batik Go internasional.
Saat ini usaha batik kulturnya sudah tersebar di beberapa negara seperti, Jepang, Belanda, Jerman, Jepang, Belanda, Jerman, dan beberapa negara lainnya.
- Agis Nur Aulia
Dizaman yang semodern ini sudah jarang sekali kita melihat pemuda untuk terjun kedunia pertanian. Apalagi mahasiswa, adapun itu sangat jarang.
Hal itulah yang membuat Agis Nur Aulia serius menekuni usaha pertanian. Sarjana muda cumlaude dari Univeritas Gajah Mada ini mengerjakan pertanian dengan konsep terpadu dan mengajak anak muda lainnya untuk ikut bertani.
Melalui model pertanian dan peternakan yang Agis gagas, sekarang ada sekitar 500 petani yang belajar di Jawara Banten Farm miliknya.
- Azalea Ayuningtyas
Berawal dari Masalah malnutrisi yang diidap para ibu dan anak-anak di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat Gadis Lulusan Harvard University, Amerika, ini, bersama 6 orang rekannya membangun kewirausahaan sosial di Flores sana.
Melalui Du’Anyam milik Ayu dan teman-temannya, usaha ini sangat membantu ibu-ibu dan wanita di 15 desa di Flores untuk lebih banyak menghasilkan produk kerajinan anyaman dari daun lontar.
Adapun produk mereka adalah, tas, sepatu, dan beragam souvenir serta produk kerajinan berbahan daun lontar lain. Hingga saat ini Ayu telah bermitra dengan 12 Hotel di Bali untuk menitipkan produknya.
- Alfatih Timur
Alfatih Timur adalah penggas dari kitabisa.com, yaitu situs penggalangan dana yang berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 162,8 miliar pada tahun 2017.
Pada tahun sebelumnya ia pun dinobatkan sebagai salah satu 30 Under 30 Forbes Asia atas inovasinya itu.
Semua ini hanya karena keinginannya untuk bekerjasama memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk berobat dan sarana beramal untuk korban bencana.
- Gamal Albinsaid
Berawal dari sebuah kisah nyata pada 5 Juni 2005 lalu di Jakarta, Dokter Gamal menyaksikan dengan mata kepalanya ada seorang anak bernama Khaerunissa yang tidak bisa pergi berobat dan menghembuskan nafas terakhirnya di gerobak sampah ayahnya.
Dari keperihatinan kasus itulah ia mendirikan klinik Asuransi Sampah. Masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan obat hanya dengan menukarkan sampah mereka. Atas ide hebat itu iapun mendapat banyak penghargaan di luar negri.
Jadi itulah beberapa sosok sociopreneur di Indonesia yang bisa menginspirasi Anda. Bagaimana? Inginkah Anda menjadi seperti mereka?
1.