Djawanews.com – Tidak ada yang tahu jika pendiri pabrik es krim Vanesa ini memulai bisnisnya dari 0. Meskipun hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), Sanawi berhasil membuktikan dirinya berhasil menjadi seorang yang sukses.
Pada masa kecilnya, Sanawi sudah terbiasa hidup susah. Dirinya sejak kelas 2 SD sudah menggembalakan sapi milik tetangganya. Kemudian ketika berusia 16 tahun, Sanawai dari Blora merantau ke Jakarta.
Pertama di Jakarta, Sanawa harus merasakan pahitnya kehidupan. Di sana dirinya menjadi kuli bangunan hingga tukang borong cat. Hingga tahun 2006 Sanawi kembali merantau ke Samarinda menjadi kuli.
Di Samarinda, Sanawi bekerja sambilan menjadi penjual es krim keliling di sela kesibukannya menjadi kuli bangunan. Dengan modal Rp60 ribu, Sanawi dapat melipat gandakan menjadi Rp150 ribu setiap harinya.
Lambat laun usahanya menuai hasil, Sanawi dapat kredit sepeda motor hingga mobil bak terbuka untuk memulai usahanya bersama anaknya. Setelah menjadi distributor es krim selama tiga tahun, pada 2010 dirinya sudah memiliki 400 pengecer.
Dan di tahun 2020 ini, usaha Sanawi telah memiliki 700 mitra di berbagai kota besar dan menjadi merek ternama “Vanesa” yang memiliki pabrik di Kudus, Jawa Tengah. Dari Rp150 ribu kini omzet Sanawi mencapai Rp1,5 miliar setiap bulannya.
Tidak hanya es krim, Sanawi kini merambah bisnis lainnya seperti jasa penyewaan kontainer, hingga pengolahan bebek, dan ayam beku, yang tersebar di Kota Samarinda dan Palangkaraya.
Selain kisah pendiri pabrik es krim Vanesa, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.