Djawanews.com – Seorang ibu single parent, Ooy Khadijah, berhasil meraup untung ratusan juta dari usaha makanan yang kerap dipandang sebelah mata. Khadijah merupakan pemilik makanan ringan merek Mak Cicih yang menjajakkan rengginang dan makanan beku.
Usaha yang telah dijalankan sejak 2018 ini bukan serta merta membuahkan hasil yang besar. Berbagai halangan pernah ia rasakan. Namun Khadijah tetap semangat demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kerja tapi kerja bukan berarti lebih, hasilnya cukup-cukup saja. Sementara saya punya lima anak dan saya single parent, dan saya mikir harus punya usaha tambahan," ungkap Khadijah di Jakarta, Senin (30/11/2020), dikutip dari detikFinance.
Perempuan asal Sumedang, Jawa Barat, ini membuat rengginang dengan topping dan rasa yang beragam. Pada masa awal usaha, modal yang ia keluarkan adalah Rp1 juta. Pada awalnya, produk ia pasarkan ke para tetangga. Setelah itu ia titipkan dagangannya itu ke toko-toko.
Ketika di Toko, kadang ia dicaci maki karena produknya mahal, padahal ada produk-produk lain yang setipe. Ketika itu produk Khadijah diberi harga Rp15.000 hingga Rp25.000.
"Karena rengginang itu banyak yang jual, akhirnya banyaklah cacian, makian, ya seperti itu pengalaman saya. Tapi saya tidak boleh putus asa, kalau putus asa tidak akan bisa dan saya niat mau keluar kerja, karena umur saya waktu itu sekitar 53, tapi saya mau usaha sendiri," ungkapnya.
Setelah terus berkerja keras selama 1 tahun, produk Khadijah dilirik beberapa pihak ritel. Khadjiah kemudian mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Setelah usahanya berkembang, Khadijah merambah bidang makanan beku atau frozen food. Ini dilakukan juga terkait datangnya pandemi sehingga usaha rengginangnya menurun.
Produk yang ia buat salah satunya adalah pisang lumer, yaitu pisang berlapis kulit lumpia yang dikombinasikan beberapa rasa. Ada pula nangka goreng, nanas goreng, tape coklat, dan tape keju.
Pada masa pandemi, produk ini diburu pelanggan. Mereka tertarik dengan makanan beku karena akan dijadikan stok kebutuhan sehari-hari.
"Alhamdulillah waktu pandemi bulan Juni itu penjualan tertinggi saya, waktu itu dulu per bulan dari 2018 selama setahun paling antara Rp4 juta, Rp6 juta, paling ke Rp12 juta. Itu di bulan Juni saya juga sampai kaget sampai Rp200 juta," kata Khadijah.
Dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.