Djawanews.com – Pandemi tak hanya mengubah pola hidup masyarakat, namun juga pola berbisnis. Sejumlah pengusaha furnitur di Kecamatan Benda, Tangerang, ubah haluan menjadi pembuat peti mati untuk korban covid-19.
Mengutip Antara, Lie A Min yang merupakan pemilik Funisia Perkasa mengatakan bahwa usaha pembuatan peti mati ia lakukan setelah dua anggota keluarganya meninggal karena covid-19. Kebutuhan peti mati juga meningkat selama pandemi. Ia menjalankan bisnis tersebut dengan rekannya, Jimmy. Ia mengatakan, perusahaan telah membuat sekitar 4.000 buah peti mati.
Lie A Min dan Jimmy memiliki komitmen untuk membantu Indonesia terkait penanganan pandemi. Cara yang mereka lakukan adalah memproduksi peti mati berharga murah, yaitu mulai dari Rp1 jutaan, namun kualitas kayu terbaik.
"Kami membantu banyak RS di Indonesia, tak terkecuali RSUD Kota Tangerang, dalam memenuhi ketersediaan peti mati," ungkap Lie A Min.
Sementara, Jimmy menjelaskan bahwa produk peti mati mereka tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Kami sehari mampu produksi sekitar 50 hingga 100 peti. Permintaan dan pengiriman tidak pernah ada hentinya setiap harinya. Kami hampir kewalahan," tambah Jimmy.
Ia mengatakan, pabrik furnitur tersebut juga membuka donasi peti mari bagi orang-orang yang membutuhkan.
"Banyak donatur yang datang ke sini, memberikan sumbangannya untuk bantuan peti mati. Petugas kami yang akan kirim ke berbagai RS. Baik itu RS sesuai permintaan donatur atau RS yang lagi butuh saja," lanjutnya.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, ikuti terus Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.