Djawanews.com – Sejak menjadi juara lomba pada Akademi Sahur Asia (Aksi Asia) Indosiar, Ustadzah Mumpuni Ngapak menjadi sorotan. Namun tidak banyak orang yang tahu bagaimana perjuangannya hingga meraih kesuksesan seperti sekarang.
Ustadzah yang memiliki nama asli Mumpuni Handayayekti tersebut akrab dengan orang-orang lantaran gaya cerahanya yang menggunakan bahasa Ngapak atau bahasa jawa logas masyarakat wilayah Banyumas seperti Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Profil Ustadzah Mumpuni Ngapak
Usia Ustadzah Mumpuni belumlah tua, dirinya dilahirkan di Cilacap pada 27 September 1995, dengan demikian kini usianya baru 25 tahun, namun jangan sepelekan kemampuan berdakwahnya.
Sejak kelas 3 Sekolah Dasar, Mumpuni sudah dikenal masyarakat Cilacap sebagai pendakwah cilik. Keahliannya tersebut tidak lepas dari peram ayah Mumpuni yang mengenalkannya pada beberapa tokoh agama kondang setempat.
Ayah Ustadzah Mumpuni pada mulanya mengetahui jika anaknya gemar berkaca di cermin dan berbicara layaknya seorang pencerama, maka dirinya kemudian melatihnya dengan bahan dan dalil-dalil keagamaan yang kuat.
Selain itu, ayah Ustadzah Mumpuni juga mengenalkan anaknya pada KH Marzuki, tokoh kiai yang disegani di Banyumas. Bahkan ayahnya pula yang mengenalkan Ustadzah Mumpuni pada Kiai Zainudin MZ.
Ustadzah Mumpuni Dulunya Penjual Es Lilin
Masa lalu Ustadzah Mumpuni ternyata dihabiskan dengan kerja keras. Di masa kecilnya, Mumpuni bahkan harus keliling kampung menjual es lilin. Hal tersebut diakuinya pada wawancara dengan pewarta beberapa waktu silan.
Mumpuni mengaku iri pada teman-teman sebanyaknyi, ketika saat itu melihat mereka bermain sedangkan dirinya harus bekerja keras. Meskipun demikian, Mumpuni menyadari jika dirinya ahrus membantu kedua orang tuanya dalam mencari nafkah.
"Saya harus dewasa pada saat masih kecil. Orang tua mendidik bekerja untuk masa depan saya," papar Mumpuni dilansir dari detik.
Namun siapa sangka, dari berjualan es tersebut Mumpuni menjadi terbiasa berinteraksi dengan banyak orang dan menjadikan dirinya sebagai pendakwah yang dekat dengan rakyat kecil.
Semenjak Mumpuni muncul di acara Aksi Asia dan menjadi pemenang, popularitasnya semakin menanjak. Tidak hanya laris manis berdakwah di Indonesia, beberapa negara Asia seperti Hong Kong dan Taiwan pernah dikunjunginya.
Yang khas dari gaya dakwah Mumpuni adalah banyak lelucon ringan yang sering diselipkannya. Selain itu, beberapa lirik lagu campursari Didi Kempot tidak luput dari caramah Mumpuni.
Hal yang meninspirasi dari Ustadzah Mumpuni adalah soal honor yang diterimanya. Dirinya mengaku selalu menyerahkan semua uang hasil ceramahnya kepada kedua orangtuanya.
Selain kisah inspirasi Uztadzah Mumpuni Ngapak, simak konten dan berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.