Djawanews.com – Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan sedang dalam tahap pengerjaan. PLTA ini berkapasitas 9.000 MW dengan memanfaatkan lima bendungan. Meski belum mampu menandingi PLTA terbesar di dunia Three Gorges Project (TGP), PLTA Sungai Kayan justru diprediksi mendatangkan manfaat besar bagi pengembangan potensi kelautan dan perikanan di Kalimantan Utara (Kaltara).
Three Gorges Project Masih Jadi PLTA Terbesar di Dunia
Harapan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara, Amir Bakry. Dikutip dari Djawanews dari Tribunkaltim.co Amir mengatakan adanya pembangkit listrik Kayan akan membuat listrik jadi lebih murah. Dengan begitu tambak dapat memanfaatkan listrik murah secara maksimal.
“Saat tambak bisa dijangkau oleh listrik, tentu turut membantu petani tambak kita dalam memaksimalkan potensi tambaknya,” kata Amir Kamis (27/2/2020).
Amir Bakry juga menambahkan, Kaltara juga berpotensi menjadi daerah penyanggah di bidang kelautan dan perikanan jika infrastruktur mendukung. Terlebih lagi Kalimantan Timur (Kaltim) bakal menjadi ibu kota negara baru (IKN).
Kalimantan Utara memang memiliki potensi sumber daya air yang melimpah, sehingga sangat cocok untuk budidaya ikan air tawar. Amir juga mengatakan bahwa wilayahnya sangat cocok untuk budidaya ikan kolam seperti yang ada di Bulungan, Tana Tidung, dan Malinau.
Sebagai informasi, saat ini PLTA Kayan sedang dalam tahap pengerjaan. Namun pembangkit listrik Sungai Kayan itu mengalami hambatan, salah satunya disebabkan karena virus corona.
Dilansir dari Djawanews, mewabahnya corona menyebabkan perekonomian China merosot dan secara tidak langsung berdampak pada proyek pembangunan. Terlebih pemegang saham (investor) berasal dari China, sehingga bahan baku dan tenaga kerja ahli yang didatangkan dari China terpaksa harus dihentikan sementara.
Jika pembangunan PLTA Kayan selesai, pembangkit listrik tenaga air Sungai Kayan ini akan menjadi salah satu PLTA terbesar di dunia, bersanding dengan nama Three Gorges Project yang berkapasitas sebesar 22.500 MW.