Djawanews.com – Memang orang Indonesia takut miskin, sampai-sampai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengeluarkan fatwa orang kaya harus menikahi orang miskin.
Orang Indonesia Takut Miskin Berikut Penjelasannya
Ketakutan terhadap kehilangan materi memang membuat paranoid orang Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani di awal tahun bahkan menekankan pentingnya Omnibus Law, dengan dasar laporan Bank Dunia yang menyatakan 115 juta orang Indonesia rentan kembali miskin.
Namun, ironisnya kebijakan Omnibus Law justru masih diliputi polemik dan demo besar-besaran yang terus berlangsung. Sebenarnya apa yang terjadi dengan mental orang-orang Indonesia? Djawanews merangkumnya dalam dua poin di bawah ini.
1. Di Bawah Standar
Demonstrasi besar-besaran yang terus terjadi dan menuntut segala kebijakan pemerintah menandakan jika banyak masyarakat Indonesia masih hidup di bawah standar kelayakan.
Tahun 2019 BPS merilis data kemiskinan Indonesia 9,41%, dan pemerintah mengklaim jika angka tersebut berada pada standar Dunia, namun dengan satu syarat yaitu harga kebutuhan pokok harus tetap stabil.
2. Naiknya Berbagai Kebutuhan
Jika BPS dan pemerintah pada tahun 2019 mengklaim jika angka kemiskinan Indonesai sesuai dengan rata-rata dunia, namun ada satu yang lewat yaitu mulai merangkaknya berbagai harga kebutuhan di tahun 2020. Wacana penghapusan subsidi gas LPG hingga naiknya iuran BPJS harus diperhatikan.
Dua poin di atas hanya bagian kecil untuk menjelaskan alasan mengapa orang Indonesia takut miskin. Masih ada UMP yang rendah, hingga gagapnya masyarakat dalam menghadapi persaingan global. Kaya saja belum, kok takut miskin?