Djawanews.com – Tak dapat disangkal, virus corona ikut memberi tekanan pada ekonomi dunia, bahkan sejak Januari 2020. Untuk mengatasi konsekuensi sosial dan ekonomi, Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia, dan IMF mengusulkan adanya pengurangan hutang bagi negara miskin dan berkembang yang terdampak Covid-19.
Pengurangan Hutang Negara sebagai Bentuk Dukungan
Dikutip Djawanews dari Reuters, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menilai banyak negara berkembang tak dapat memberi bantuan kepada masyarakat selama lockdown. Oleh karenanya, pengurangan hutang dapat menjadi bentuk dukungan kepada negara tersebut,
“Banyak negara, negara berkembang, tidak dapat membantu masyarakatnya selama lockdowns, terutama kepada anggota masyarakat yang bekerja untuk kebutuhan sehari-hari. Itulah sebabnya kami menyerukan kepada masyarakat internasional agar memberikan pengurangan hutang untuk mendukung negara-negara itu,” kata Tedros dalam konferensi pers virtual di Jenewa yang dikutp Djawanews, Kamis (2/4/2020).
Dalam pertemuan tersebut Tedros juga memuji rencana stimulus ekonomi India senilai US$ 22,6 miliar atau setara dengan Rp361,6 triliun (kurs Rp 16.000/US$). Stimulus digunakan untuk membantu warganya.
“Ini adalah panggilan dari WHO, Bank Dunia dan IMF untuk memberikan keringanan utang bagi negara-negara berkembang,” ujarnya lagi.
Sebagai informasi, India menggelontorkan dana miliaran dolar US untuk memenuhi kebutuhan warga kelas bawah yang berupa makanan gratis bagi 800 warganya yang miskin, uang tunai kepada 204 juta orang, gas gratis untuk 80 juta rumah tangga selama 3 bulan ke depan.