Inilah Alasan Uber Lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Terhadap Beberapa Karywannya.
Sebuah aplikasi transportasi online, pesaing Grab dan Go-Jek, Uber kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 350 karyawan di sejumlah divisi mulai darri Uber Eats, marketing, perekrutan dan technology group.
Ini artinya Uber telah memberhentikan sekitar 1.185 karyawannya. Perlu diketahui, sebelumnya Uber sudah dua kali melakukan PHK dalam jangka waktu 4 bulan. Pada bulan September, Uber telah memberhentikan sekitar 435 karyawan dari divisi produk dan teknis. Lalu, bulan Juli Uber juga telah memberhentikan 400 orang dari divisi pemasaran.
Menurut CEO Uber, Dara Khosrowshahi, PHK putaran ketiga ini merupakan gelombang ketiga dan terakhir sejak dimulai beberapa bulan lalu.
Ada Apa Uber?
Ada beberapa alasan terkait pemberhentian karyawan yang dilakukan oleh salah satu aplikasi transportasi online ini.
Perusahaan sedang berupaya untuk membenahi kondisi keuangannya setelah mengalami masa sulit pada Mei lalu. Hal ini terjadi sejak IPO yang tidak cemerlang. Padahal Uber terus berupaya untuk mendapatkan investor di pasar modal, namun pada Agustus, Uber tercatat mengalami kerugian hingga US$ 5,2 miliar dalam tiga bulan terakhir. Namun, adapula yang mengatakan bahwa pemecatan Uber ini dilakukan guna mengurangi peran yang tumpang tindih.
CEO Uber, Dara Khosrowshahi mengirimkan surat elektronik kepada 350 karyawan yang diberhentikan.
“Seperti yang anda ketahui, selama beberapa bulan terakhir. Pimpinan kami telah melihat dengan cermat dan memastikan perusahaan agar lebih terstruktur dan sukses beberapa tahun ke depan. Hal ini merupakan hal yang sulit, tetapi kami perlu orang yang tepat,” tutur Dara, seperti yang dikutip dari finance.detik.com.
Selain itu, Dara menambahkan hari-hari yang dilalui oleh tim Uber beberapa waktu terakhir ini terbilang sulit. Namun dia memastikan jika perusahaan tidak akan melakukan hal ini lagi ke depannya.