Ketertarikan Hyundai Investasi Mobil Listrik di Indonesia dalam Tahap Negoisasi Soal Insentif.
Saat ini pemerintah masih terus merayu perusahaan asal Korea Selatan Hyundai untuk segera berinvestasi di Indonesia.
Seperti yang diketahui, Hyundai sudah memiliki komitmen kuat untuk investasi di Indonesia yang ditaksir senilai miliaran dolar di mobil listrik.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, pihaknya tengah mengebut pembahasan pemberian insentif kepada Hyundai yang akan berinvestasi di Indonesia.
Thomas menargetkan pemberian insentif untuk Hyundai bisa rampung sebelum acara ASEAN Korea Summit yang rencananya digelar di Busan, Korea Selatan pada November ini.
Pemerintah dan Hyundai Masih Negoisasi Soal Insentif
Diakuinya, negoisasi terkait insentif fiskal kepada Hyundai berjalan cukup alot. Namun dirinya tetap optimis negosiasi ini bisa segera rampung segera.
“Kita negosiasi sengit mengenai insentif secara informal kami pasang deadline menyelesainya negosiasi ini sebelum ASEAN Korea Submit yang digelar di Busan di bulan November ini,” ujar Thomas.
Thomas mengatakan, pemberian insentif fiskal ini akan sangat akan mempermulus dan mempercepat langkah Hyundai untuk berinvestasi ke Indonesia. Apalagi ini juga sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
“Untuk menggolkan investasi Hyundai dan kia butuh insentif yang nendang harus bisa yakinkan Hyundai dan KIA untuk investasi di Indonesia, ” katanya.
Sebagai informasi, terkait rencana investasi, Hyundai masih melakukan proses studi. Salah satunya adalah meninjau beberapa kawasan untuk lokasi pabrik.
Rencananya 40% dari produksi Hyundai di Indonesia akan diekspor. Sementara 60% sisanya diperuntukkan bagi pasar domestik.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertemu dengan delegasi Hyundai Motor Group di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pada pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Insentif ini diperlukan supaya mobil listrik bisa berkembang di Indonesia. Tanpa insentif, mobil listrik akan mahal dan bisa jadi ditinggalkan masyarakat. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan insentif fiskal untuk menarik minat investor.