Djawanews.com – Aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di Yogyakarta yang pekan kemarin berakhir ricuh, ternyata berdampak bagi perekonomian khususnya wisata.
Unjuk rasa yang disertai tindakan anakis di sekitaran Gedung DPRD DIY tersebut membuat para PKL di Malioboro merugi. Hal tersebut terbukti dengan adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan setelah aksi demonstrasi.
“Malioboro merupakan salah satu ikon pariwisata di Yogyakarta,” buka Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo, dilansir dari KR, (14/10). “Sehingga adanya aksi unjuk rasa yang berujung pada kericuhan kemarin sedikit banyak berdampak pada terjadinya penurunan jumlah kunjungan pariwisata ke DIY.”
Singgih juga menerangkan jika penurunan jumlah wisatawan sudah dirasa sejak beberapa hari lalu. “Bahkan pada libur akhir pekan Sabtu dan Minggu kemarin, penurunan itu sudah mulai terasa,” tandasnya.
Terkait dengan jumlah kunjungan, Singgih menjelaskan jika pada hari biasa dapat mencapai lebih dari 20.000 pengunjung, sedangkan pada Sabtu (10/10) kemarin terjadi penurunan tajam dan menjadi hanya 5.000 wisatawan.
“Akhir-akhir ini pariwisata di DIY sudah mulai merangkak untuk bangkit. Penerapan protokol kesehatan di sejumlah obyek wisata yang cukup bagus menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Yogya. Supaya hal serupa tidak terjadi, kami terus berupaya bersama-sma menjaga, salah satunya lewat kegiatan dan berita-berita positif,” tambah Singgih.
Selain efek demo UU Ciptaker di Jogja, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.