Djawanews.com – Terkait dengan kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang melibatkan Menteri Sosial Juliari Batubara, produsen pengalengan sarden ikut angkat bicara.
Berdasarkan pengakuan produsen tersebut pola komunikasi antara pelaku usaha dengan Kementerian Sosial (Kemensos) tidak jelas. Hal tersebut lantaran banyak pihak yang mengaku vendor menghubungi untuk meminta pengadaan sarden.
"Kita nggak tahu berapa yang dibutuhkan oleh pemerintah. Kita nggak pernah dikomunikasikan butuhnya sekian juta dengan plafon harga sekian," jelas Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) Ady Surya dilansir dari CNBC Indonesia (7/12).
Menurut Surya prosedur pengadaan dengan anggaran besar perlu kejelasan mekanismenya lantaran pengusaha membutuhkan kejelasan sebelum ada pengadaan. Surya menjelaskan jika semua prosedur melalui vendor bukan dari pihak Kemensos.
"Berapa jumlahnya, berapa harganya dan berapa standar produknya. Dalam arti kalau pakai bumbu banyak, beda harganya dengan bumbu sedikit. Kami nggak pernah mendapat (info jelas)," papar Surya.
Selain kasus korupsi bansos Covid-19, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.