Djawanews.com – Setelah para driver ojek online (ojol) melakukan aksi demonstrasi dan mogok makan di Semarang, Jawa Tengah (23/9), pihak Gojek pada akhirnya memberikan tanggapan resmi.
Gojek menyatakan akan melakukan evaluasi terkait adanya akun-akun joki dan menyatakan akan menampung aspirasi tanpa adanya demonstrasi. Hal tersebut diungkapkan Head Regional Corporate Affairs Gojek Jabar, Jateng & DIY Arum K. Prasodjo.
"Kami sangat terbuka dan proaktif terhadap aspirasi mitra kami,” jelas Arum dilansir dari Bisnis (23/9). “Tanpa melakukan demo dan aksi apa pun mitra dapat menyampaikan aspirasinya melalui wadah komunikasi formal yang kami miliki."
Arum menjelaskan beberapa poin untuk mengevaluasi akun joki, diantaranya Gojek dengan tegas mewajibkan mitranya untuk menggunakan akun milik sendiri.
"Penggunaan akun milik orang lain (akun joki) tidak diperbolehkan dan merupakan pelanggaran terhadap tata tertib Gojek sehingga akun tersebut akan dinonaktifkan," tegas Arum.
Kemudian Gojek juga menyayangkan mitra-mitranya yang memiliki kinerja baik namun malah menyewakan akun miliknya.
Selain itu, adanya "Verifikasi Muka" bagi seluruh mitra driver, Gojek juga akan menjalankan program evaluasi akun joki. Kemudian apabilan akun mitra Gojek terbukti joki maka akan diberi satu kesempatan sebelum dinonaktifkan.
"Untuk memberikan kesempatan mitra driver agar dapat terus bekerja mencari nafkah pada ekosistem Gojek dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan dan sikap yang jujur," imbuh Arum.
Selain komitmen Gojek terhadap akun joki, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.