Di tahun 2020 ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan lebih berhati-hati karena kondisi ekonomi global sedang tidak menentu. Bahkan, BTN hanya mematok pertumbuhan kredit sebesar 10 persen saja tahun ini. Padahal di tahun 2019, mereka menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12 persen.
BTN akan Fokus ke Properti
Direktur Utama Bank BTN, Pahala N Mansury, menyampaikan hal ini dalam BTN Market Outlook 2020 yang digelar di Jakarta Pusat. Ia mengatakan bahwa untuk saat ini, BTN masih memantau perkembangan ekonomi global dan nasional. Mereka juga mempertimbangkan daya beli masyarakat di tahun 2020.
“Tahun ini kami memasang target konservatif pertumbuhan kredit di level 10 persen. Pasalnya kami masih terus memantau perkembangan ekonomi global dan nasional, serta daya beli masyarakat pada 2020,” kata Pahala, Senin (3/1).
Ia berpendapat bahwa dalam dua tahun terakhir, banyak hal terjadi yang menimbulkan ketidakpastian global, salah satunya adalah perang dagang antara Amerika dan China. Selain itu, BTN juga masih mempertimbangkan masa depan Inggirs. Sebagai informasi tambahan, dilansir dari djawanews.com, Inggris telah mengakhiri keanggotaannya dalam blok Uni Eropa (UE).
“Kemudian masa depan Inggris yang masih dipertanyakan usai resmi hengkang dari Brexit. Lalu, ketegangan antara Amerika dan Iran yang terus memanas, hingga penyebaran virus corona yang diproyeksi menyebabkan China akan kehilangan momentum untuk tumbuh lebih tinggi,” katanya lagi.
Meski BTN menargetkan pertumbuhan yang kecil, mereka tetap akan fokus pada bisnis utama mereka yakni penyaluran kredit perumahan. Menurut Pahala, peluang properti masih terbuka karena pembangunan infrastruktur masih masif.