Djawanews - Menteri BUMN Erick Thohir marah besar. Buntut kasus alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu yang digerebek Polda Sumatera Utara, seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD) sudah dicopot Erick Thohir.
"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," kata Menteri Erick Thohir, Minggu (16/5/2021).
Erick Thohir tidak bisa terima dengan kejadian yang terjadi di Bandara Kualanamu. Di saat seluruh dunia sedang susah payah mengontrol penyebaran Covid-19, ada pihak yang malah coba mencari keuntungan.
Kata Erick, yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius. Setelah menggelar investigasi, Erick Thohir menilai kasus tes antigen bekas di Kualanamu tidak selaras dengan kesepakatan bersama untuk bertindak profesional sesuai dengan core value yang dicanangkan, yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
"Tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain," kata Erick Thohir.
Redaksi djawanews kemudian coba membuka situs resmi Kimia Farma Diagnostika. Kami rencananya mau mengecek susunan direksi Kimia Farma Diagnostika. Biasanya, apalagi ini adalah perusahaan di bawah Kementerian BUMN, akan dipajang nama-nama susunan direksi hingga komisaris perusahaan.
Tapi kami malah tidak mendapatkan apa-apa. Konten di kanal Manajemen kosong.
Kimia Farma Diagnostika sebagai perusahaan Jaringan Pelayanan Laboratorium Klinik terbaik di Indonesia telah melayani lebih dari 561 Pelanggan Perusahaan BUMN, swasta dan pemerintahan, 72.274 pelanggan dokter, 20.180 pelanggan atas rujukan klinik maupun mitra laboratorium, serta 29.598 pelanggan yang datang langsung ke Laboratorium Klinik Kimia Farma. Dengan dukungan lebih dari 150 dokter, para radiografer, ahli phlebotomist, dan analis serta perawat yang kompeten dan tersertifikasi.