Djawanews.com – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana meluncurkan alat rapid test buatannya sendiri. Belum jelas kapan tepatnya peluncuran tersebut, namun kemungkinan akan meluncur pada pertengahan Agustus 2020.
Direktur Produksi dan Supply Chain Kimia Farma, Andi Prazos, menilai alat tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat nantinya karena harganya murah. Bisa dipastikan harganya di bawah Rp100.000 per satuannya.
“Pertengahan Agustus kita bisa launching rapid test yang murah, bisa membantu masyarakat membacakan rapid test dengan murah. Mudah-mudahan bisa kita jual di bawah Rp 100.000,” kata Andi saar konferensi pers virtual Kimia Farma, Rabu (29/7).
Ia juga mengatakan bahwa saat ini perseroan terus mengembangkan alat rapid test buatan sendiri. Sekarang mereka juga sedang melakukan produksi alat tersebut di Denpasar, Bali.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo, memberikan klarifikasi tentang mahalnya alat tes Covid-19 yang dijual oleh BUMN farmasi tersebut. menurut pengakuannya, harga yang ditawarkan justru lebih murah dibanding harga perkiraan yang saat ini beredar di masyarakat.
Verdi juga memastikan bahwa tarif rapid test yang disediakan Kimia Farma sampai saat ini sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah, yakni di bawah Rp150.000. Ia juga mengatakan bahwa rapid test yang saat ini berjalan sudah ada di 13 bandara. Mereka mematok harga alat rapid testnya di harga Rp145 ribu dan disediakan di 13 bandara dan 5 penyeberangan Ferry.