Djawanews.com – Pegiat media sosial Said Didu angkat bicara soal larangan ekspor tambang oleh pemerintah. Dia mengkritik keras Presiden Jokowi yang memberlakukan pelarangan ekspor bahan tambang seperti nikel, bauksit, tembaga hingga timah.
Parahnya Said Didu mengkritisi larangan ekspor tersebut justru dengan membangun opini yang menyebutkan jika banyak negara yang dihentikan pasokan bahan tambang dari Indonesia.
Namun pengakuan Said Didu jika larangan ekspor bahan tambang dari Indonesia tersebut justru tidak berlaku bagi negara China.
"Stop ekspor, tapi dijual ke smelter milik China," kata Said Didu.
Selain itu, Said Didu juga mengungkap jika bahan tambang yang diekspor ke China tersebut dijual sangat murah.
Adanya pengaturan harga bahan tambang oleh trader menjadikan hasil tambang dari Indonesia dilakukan oleh trader dengan harga murah.
"Harganya 'diatur' oleh trader dengan murah," jelasnya.
Tidak hanya itu, smelter China juga menjadi sorotan Said Didu yang menyebutkan jika fasilitas hingga tenaga kerja di Indonesia.
"Smelter China tersebut dapat fasilitas dari pajak. Gunakan tenaga kerja China. Bank China. Mesin China," katanya.
"Terus Indonesia dapat apa?" katanya lagi, dikutip dari akun Twitter pribadinya, @msaid_didu, Jumat 21 Januari.