Djawanews.com – Pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yang meminta masyarakat memaklumi kenaikan harga telur dikritik politikus Demokrat, Cipta Panca Laksana. Cipta menilai pernyataan Zulhas semakin lama semakin aneh dan justru tak menyelesaikan harga.
“Mending pak Zul puasa bicara dulu deh,” kata Cipta Panca Laksana di akun twitter @Panca66, dikutip pada Senin, 27 Juni.
Cipta Panca Laksana menyarankan Zulhas untuk fokus menyelesaikan masalah di perdagangan. Terutama kenaikan dan kelangkaan minyak goreng.
“Lama-lama bikin kesal aja statemen dia. Fokus kerja aja nyelesain akar masalah. Iya nga sih?” lanjut Politikus Demokrat.
Sebelumnya, Zulhas minta maklumi kenaikan harga telur itu dilontarkan saat ia mengecek harga bahan pokok di Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu, 25 Juni.
Mendag yang baru dilantik Jokowi itu sempat meninjau harga telur ayam di salah satu kios sembako kala ia melakukan blusukan.
Zulhas menyebut bahwa sejak bulan Ramadan lalu, harga telur cenderung mengalami kenaikan meskipun fluktuatif.
“Nah sekarang harga-harga kita memang ada kenaikan sedikit seperti telur, dulunya sebelum puasa 24 ribu 26 ribu, kemarin 29 ribu, sekarang 28 ribu, turun seribu tapi masih tinggi,” kata Zulhas dikutip dari wartaekonomi.co.id.
Lebih lanjut, Zulhas minta maklumu kenaikan harga telur. Sebab menurutnya, peternak ayam petelur sudah dua tahun mengalami kerugian. Ia lantas menganggap kenaikan itu untuk menutupi kerugian para peternak.
“Saya berharap ini bisa dimaklumi, karena peternak ayam petelur 2 tahun lebih rugi. 2 tahun. Jadi kalau sebulan ini nutupin kerugian yang kemarin, saya kira wajar,” sambungnya.
Zulhas juga mengklaim bahwa kenaikan harga telur baru terjadi selama satu bulan, dan merupakan hal yang wajar. Ia juga mewajarkan jika peternak unggas mengambil keuntungan yang sedikit.
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga turut membandingkan harga bahan pokok di Indonesia dan negara tetangga. Sebab selain telur, harga komoditas lainnya sepeti cabai, daging, dan ayam juga masih tinggi.
“Tapi dibandingkan negara-negara lain ini, beras antara Rp 10 ribu-Rp 12 ribu. Yang Premium Rp 12 ribu. Nah di Singapura beras itu 32 ribu,” kata Zulhas soal harga beras.