PLTA Jatigede menjadi PLTA terbesar keempat setelah PLTA Cirata, PLTA Sanguling, dan PLTA Jatiluhur.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan akan ada beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang akan melakukan commercial operation pada tahun 2019. Salah satunya adalah PLTA Jatigede.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Dady Murihno selaku Evp Konstruksi regional Jawa bagian tengah. Dady mengungkapkan, pengoperasian PLTA Jatigede diharapkan dapat membantu memenuhi target bauran dari Energi baru terbarukan (EBT) dapat mencapai 23 persen pada 2025 atau setara dengan 6,7 Giga Watt (GW).
“Penyelesaian proyek ini dapat membantu PLN untuk mencapai target,” terang Dady Murihno, pada Jumat (12/7/2019) seperti dikutip dari Bisnis.com.
Pembangunan PLTA Jatigede habiskan dana lebih dari 1 triliun
Besaran investasi dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede ini terbilang cukup besar yakni mencapai 82 juta dolar AS atau setara dengan 1,15 triliun.
Dana investasi tersebut berasal dari PT PLN serta export credit agency (ECA) Sumitomo Mitsui Banking Corporatioan. Adapun dari pihak kontraktor yang membangun proyek tersebut adalah kontraktor Synohydro dan PP Consorsium.
Pembangunan pembangkit ini dilakukan di kabupaten Sumedang, Jawa Barat. PLTA ini diharapkan dapat menghasilkan kapasitas sebesar 110 megawatt (MW).
Dalam pengoperasiannya, PLTA Jatigede akan memaksimalkan aliran air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk.
Asal tau saja, sebelum di bangun PLTA, Waduk Jatigede telah berkontribusi terhadap pengairan di daerah Sumedang dengan panjang saluran irigasi mencapai 90 ribu hekatre.
Waduk ini juga kerap dimanfaatkan penduduk untuk suplai air baku, flood control, konservasi dan pariwisata.
Kedepannya, listrik yang diproduksi oleh PLTA Jatigede akan didistribusikan ke sistem Jawa-Bali. PLTA ini juga menjadi hydro power terbesar keempat di Jawa Barat, setelah PLTA Cirata, PLTA Jatiluhur dan PLTA Sanguling.
Adapun Pembangkit Listik Tenaga Air selain PLTA Jatigede yang juga melakukan commercial operation pada tahun ini adalah PLTA Poso I yang mampu menghasilkan daya sebesar 120 MW.