PLTA Cisokan yang terletak di Bandung, Jawa Barat Ini Merupakan PLTA Berteknologi Pumped Storage Satu-satunya di Indonesia.
Megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pumped storage Cisokan berkapasitas 4×260 megawatt ditargetkan mulai kontruksi pada tahun ini dan mulai beroperasi pada 2025.
PLTA Cisokan berteknologi pumped storage merupakan pembangkit listrik yang akan berfungsi untuk memompa air ke dalam, pada saat beban listrik rendah. Sebaliknya, saat beban puncak, pembangkit tersebut akan beroperasi normal untuk menghasilkan listrik.
PLTA Berteknologi Pumped Storage Satu-satunya di Indonesia
PLTA Cisokan berteknologi pumped storage yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ini nantinya akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Namun di negara lain seperti Eropa, sudah banyak digunakan.
Dengan teknologi pumped storage, PLTA Cisokan relatif tidak terpengaruh dengan air di hulu seperti PLTA konvensional pada umumnya. Sebab teknologi ini memungkinkan turbin memompa air.
Executive Vice President Energi Baru dan Terbarukan (EBT) PLN Zulfikar Manggau mengatakan saat ini PLN masih berupaya mengadakan pendanaan untuk proyek PLTA yang digadang-gadang akan menyokong dan menjadi cadangan sumber daya pembangkit EBT yang bersifat intermiten atau tidak stabil.
Hingga Mei 2019, data PLN mencatat bauran EBT untuk pembangkit baru sebesar 13,42 persen. Dengan semakin bertambahnya pembangkit EBT, PLN perlu menyiapkan langkah untuk memastikan keandalan sistem, terutama saat beban puncak terjadi.
Pasalnya, sifat pembangkit Energi Baru Terbarukan yang intermiten membuat produksi listrik tidak menentu sehingga perlu disediakan pembangkit yang mampu menjadi cadangan sumber daya jika sewaktu-waktu produksi listrik menurun.
Sampai saat ini, pengoperasian pembangkit EBT seperti angin dan surya yang bersifat intermiten masih ditopang oleh pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang biayanya lebih mahal.
Jadi, jika proyek PLTA Cisokan berteknologi pumped storage tersebut mampu beroperasi secepatnya, maka beban keuangan PLN dapat ditekan.
Seperti yang dilansir dari bisnis.com, proyek PLTA Cisokan sebenarnya telah mendapatkan pendanaan dari World Bank. Hanya saja, karena ada masalah sosial pada proyek tersebut, World Bank mengurungkan niatnya melakukan pendanaan.
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTA Cisokan berteknologi pumped storage ini mencapai US$400 juta.
Zulfikar menargetkan seiring dengan penyelesaian masalah pendanaan, kontruksi PLTA Cisokan dapat dilakukan pada tahun depan. Saat ini PLN masih menyelesaikan desain detail proyek tersebut.