Djawanews.com – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal minus 1 persen hingga akhir tahun 2020.
Hal tersebut disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang membuat perekonomian dunia, termasuk Indonesia menjadi kelam.
“Pandemi Covid-19 telah menimbulkan gangguan ekonomi signifikan di dunia dan di Indonesia, dengan dampak berat terhadap lapangan kerja dan penghidupan terutama bagi kelompok masyarakat yang paling rentan,” ujar Direktur ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein dalam keterangan tertulis kepada Kompas, Jumat (19/6/2020).
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia akan Kembali Membaik pada Tahun Depan
Meski menyebut pertumbuhan tekonomi Indonesia berpotensi mengalami kontraksi pada tahun ini, Wicklein menyebut perekonomian Indonesia akan kembali pulih pada tahun 2021 dan diprediksi akan tumbuh hingga 5,3 persen.
Hal tersebut dikarenakan, konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional akan berangsur pulih pada tahun depan.
“Pelaksanaan langkah-langkah kebijakan yang tepat waktu, seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam program pemulihan ekonominya, akan sangat bermanfaat agar membantu Indonesia membaik lagi sekaligus melindungi kesejahteraan rumah tangga,” kata Wicklein.
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik pada tahun 2020 hanya sebesar 0,1 persen. Perekonomian di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina (-3,8%), Thailand (-6,6%), juga diprediksi akan terdampak lebih berat dari Indonesia pada 2020 sebelum akhirnya membaik lagi pada tahun 2021.