Inilah Solusi Pertamina Supaya Bisnisnya Tidak Tergilas Oleh Tren Mobil Listrik.
Seperti yang telah diketahui, Presiden Jokowi sudah meneken Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan mobil listrik.
Perpres No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electri Vahicle) untuk Transportasi Jalan ini ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 8 Agustus lalu.
Kehadiran mobil listrik ini tentu saja membuat PT Pertamina (Persero) mengisyaratkan bakal terancam dengan tren perkembangan mobil listrik ke depannya.
Sebagai perusahaan penyedia minyak dan gas bumi (migas), Pertamina bakal menjadi pihak yang paling dirugikan. Karena pelanggan setia BBM akan meninggalkan mengonsumsi BBM karena beralih menggunakan baterai.
Ini artinya, Pertamina harus berbenah untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi supaya bisnis Pertamina tetap berkembang.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud mengatakan jika melihat dinamika disruptif seperti saat ini, pertamina tetap waspada. Kami sedang berpikir keras bagaimana keterjangkauan ini bisa dilayani dengan migas sekaligus bergerak cepat melakukan solusi substitusi.
Perseroan secara bisnis pemasaran harus mampu menyesuaikan perkembangan zaman. Pertamina harus mampu melihat peluang bisnis yang tepat, sehingga kinerja tetap tumbuh pesat.
Seperti halnya perkembangan mobil listrik di China yang menurutnya luar biasa dahsyat sehingga menggerus penjualan minyak. Tentu saja hal ini menjadi perhatian serius Pertamina sebagai perusahaan BUMN migas supaya tetap tumbuh.
Solusi Pertamina di Era Mobil Listrik Mendatang
Supaya bisnis Pertamina tidak tergilas oleh tren mobil listrik dan tetap tumbuh. Pertamina mulai menyiapkan solusi, salah satunya yakni dengan melirik bisnis baterai lithium sebagai kunci keberhasilan mobil listrik.
“Peluang itu menjadi bagian dari pemikiran kita, namun tergantung nanti kita lihat regulasinya,” tutur Direktur Pemasaran Retail Mas’ud Khamid.
Selain bisnis diatas tadi, Pertamina saat ini telah membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang berlokasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta Selatan. SPLU ini merupakan yang pertama diluncurkan perusahaan BUMN di ruang publik.
Dalam rangka mendukung pengembangan mobil listrik nasional. Pertamina berkomitmen memperbanyak SPLU di seluruh kota-kota di Indonesia.