Beberapa hari yang lalu sistem Bank Mandiri sempat ‘error’ yang membuat saldo para nasabahnya hilang mendadak.
Sabtu (20/7/2019) pagi, akibat sistem Bank Mandiri mengalami gangguan, sebagian besar nasabahnya dihebohkan dengan hilangnya uang mereka secara misterius.
Sistem Bank Mandiri Sudah Normal, Namun Perlu Evaluasi
Banyak nasabah Bank Mandiri yang kehilangan saldo di rekeningnya, namun ada juga nasabah yang mendapati saldo di rekeningnya bertambah secara tiba-tiba.
Terkait dengan kejadian tersebut, pihak Bank Mandiri melalui Corporate Secretary , Rohan Nafas sudah memberikan klarifikasi terkait gangguan tersebut.
Gangguan sistem terjadi akibat adanya perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan pada akhir hari. Hal yang membedakan adalah terjadinya “error” pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri.
Berdasarkan hasil temuan dari pihak Bank Mandiri terjadi semacam defect pada salah satu hardware yang membuat kerusakan sistem. Terjadi “memory defect” yang membuat error sistem, sehingga saldo antar nasabat dapat tertukar.
Terkait dengan kerusakan sistem yang dialami oleh Bank Mandiri, Bank Indonesia (BI) kini sedang melakukan evaluasi terhadapt kejadian hilangnya saldo nasabah secara misterius tersebut.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, dilansir dari liputan6.com, Senin (22/7) menyatakan jika pihaknya selaku regulator akan melakukan penyelidikan terkait kegagalan sistem pembayaran yang terjadi pada Bank Mandiri.
“Memang masalahnya sudah kembali normal saat ini, perlindungan konsumen (oleh Mandiri) sudah dilakukan. Ke depannya, BI akan meneliti dan mengevaluasi untuk improvementpe layanan dan perbaikan kedepan,” tuturnya.
Terkait dengan kegagalan sistem yang dialami, pihak Bank mandiri dapat dikenakan sanksi serius lantaran dianggap telah merugikan nasabah selaku konsumen.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BKPN) menekankan agar BI dalam kesempatan mendatang perlu memberikan mekanisme denda atas gagalnya sistem pembayaran Bank Mandiri.
BPKN menilai kejadian kesalahan sistem Bank Mandiri merupakan kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Sehingga Bank Mandiri perlu mengevaluasi ulang semua sistem keamanan dan sistem transaksi perbankannya.
Terkait dengan klarifikasi atas kesalahan sistem akibat proses perawatan, BPKN tiak memberikan toleransi. BPKN kemudian juga meminta agar BI yang merupakan regulator sistem pembayaran, untuk bersikap tegas terhadap terhadap Bank Mandiri.
Manurut BPKN akibat dari gagalnya suatu sistem pembayaran dapat berakibat secara luas dan mematikan. Gagalnya sistem pembayaran dapat membuat terganggunya transaksi yang mendesak, gagalnya peluang bisnis, atau menimbulkan biaya tak perlu.
Kegagalan sistem Bank Mandiri juga dinilai BPKN mematikan, jika ketika ada suatu transaksi yang bersifat kritis dan darurat, seperti pada transaksi medis atau kebencanaan.