Djawanews.com – Meski pandemi Covid-19 menghambat laju ekonomi di beberapa sektor, perusahaan pupuk Indonesia PT Pupuk Indonesia (Persero) justru berhasil meraih laba. Bahkan penjualan pupuk di sepanjang semester 1 2020 tercatat sebesar 7.151.040.
Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 12,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, yakni 6.250.499 ton. Pupuk yang berhasil terjual terdiri dari produk urea, NPK, SP-36, ZA, ZK, KCL, dan pupuk organik.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menjelaskan, total penjualan terdiri dari pupuk public service obligation (PSO) atau pupuk bagi petani penerima subsidi dan pupuk non-PSO.
Pupuk PSO berhasil terjual sebesar 4.762.673 ton atau setara 59,9 persen dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Sedangkan pupuk non-PSO terjual sebesar 2.388.367 ton atau setara 52,2 persen dari target.
Keberhasilan penjualan pupuk PSO disebut cerminan dari realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia bersama lima anak usahanya. Kelima anak usaha tersebut yakni PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda.
“Melalui produsen pupuk yang berada dalam koordinasi kami, Pupuk Indonesia terus mengoptimalkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani agar tetap berjalan lancar dan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian,” kata Aas dalam keterangan resminya, Jumat (17.7).