Djawanews.com – Selama pandemi Covid-19 ini industri otomotif Indonesia tertekan yang mengakibatkan turunnya penjualan unit, termasuk yang terjadi di bursa mobil bekas di balai lelang.
Salah satu penyebab menurunnya penjualan mobil bekas (mobkas) di balai lelang lantaran membeli mobil kini bukan menjadi prioritas masyarakat. Padahal sebelumnya mobil lelang selalu menjadi incaran lantaran memiliki harga yang miring.
Daddy Doxa selaku Presiden Direktur Balai Lelang Serasi mengaku jika permintaan pasar akan mobil lelang turun cukup drastis selama pandemi Covid-19 ini.
"Sejak Maret lalu, daya beli masyarakat turun karena mobil bukan prioritas utama. Maret sampai April kami drop 20 persen," ujar Doxa dalam acara meeting virtual, (10/10).
Doxa juga menjelaskan jika pada masa sekarang ini adalah fase mencekam dari penjualan mobkas, hal tersebut lantaranya sepinya permintaaan mobil lelang berlangsung pada beberapa bulan ini.
"Puncak sepinya permintaan mobil lelang itu sampai akhir Mei. Jadi dari April ke Mei ini kami drop 45 persen dari situasi normal, ini paling ngeri lah," ungkapnya Doxa.
Namun Doxa juga menjelaskan jika keputusan pemerintah dalam memberlakukan memberlakukan fase kenormalan baru di tengah masa PSBB membuat permintaan mobil lelang sedikit bergairah.
"Begitu akhir Mei ada sinyal positif seperti pelonggaran atau new normal itu sedikit tumbuh lah permintaan Juni sampai Agustus, tapi belum sampai ke tahap normal seperti Januari atau Februari," jelas Doxa.
Selain itu, Doxa juga menambahkan jika PSBB Total yang akan diberlakukan kembali Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat memungkinkan turunnya harga mobil lelang.
"Harga mobil lelang pasti lebih rendah sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta dibanding situasi normal sebelum pandemi. Senin depan jika PSBB total berlaku harga bisa turun lagi," imbuhnya.
Selain penjualan mobil bekas di balai lelang, simak perkembangan dunia bisnis dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Djawanews.