Djawanews.com – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menjelaskan perihal pertumbuhan ekonomi 2020 dan konsumsi masyarakat. Pada kuartal IV/2020, ia mengatakan bahwa outlook konsumsi rumah tangga (masyarakat) ada pada kisaran -3,6% sampai -2,6%. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh peningkatan kasus covid-19 dan pengetatan pembatasan.
"Konsumsi masyarakat yang outlook untuk kuartal keempatnya tentu saja masih akan sampai dengan akhir Desember. Masih pada kisaran antara minus 3,6% sampai minus 2,6%," terang Menteri Keuangan, Senin (21/12/2020), dikutip dari detikFinance.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga ada pada angka -2,7% sampai -2,4%. Mennurutnya, hal tersebut adalah salah satu sebab pemerintah merevisi proyeksi ekonomi 2020 yang menurun, yaitu -2,2% sampai -1,7%.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsumsi pemerintah pada kuartal III/2020 ada pada kisaran -3,1%. Pada masa tersebut, lanjutnya, pemerintah melakukan kerja ekstra keras. Kemudian, untuk keseluruhan tahun ada di kisaran -0,3% sampai 0,3%.
Terkait dengan investasi, menurutnya masih terjadi kontraksi pada kisaran 4%. Secara keseluruhan tahun, terang Menteri Keuangan, investasi masyarakat atau dunia usaha ada pada kisran -4,5% sampai -4,4%.
Di bidang lain, ekspor ia sebut mengalami perbaikan cukup signifikan pada kuartal IV/2020. Untuk impor, menurutnya telah terjadi perbaikan pada kuartal IV/2020.
“Keseluruhan tahun ekspor akan ada di kisaran minus 6,2% hingga 5,7% negatif," jelasnya.
"Pada kuartal IV sudah mulai menunjukkan arah pembalikan, yaitu di negatif 18,3% hingga negatif 15,5%,” tambah Sri Mulyani.
Selain info soal pertumbuhan ekonomi Indonesia, dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.