Djawanews.com – Pada 2021 prospek minyak dunia diprediksi masih berisiko mengalami banyak penurunan. Hal tersebut diungkapkan oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
"Di tengah tanda-tanda harapan, prospek paruh pertama 2021 masih banyak risiko penurunan," ungkap Mohammad Barkindo, Sekretaris Jenderal OPEC, dikutip dari Reuters.
Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan oleh pembatasan sosial yang berdampak terhadap perekonomian beberapa negara. Selain itu, penurunan juga disebabkan oleh adanya varian baru dari virus corona.
Meski begitu, Barkindo tetap optimistis ekonomi global mampu pulih pada paruh kedua tahun ini, kecuali sejumlah sektor. Beberapa sektor yang dimaksud adalah pariwisata, perjalanan, dan perhotelan. Menurutnya, beberapa sektor tersebut butuh waktu pemulihan hingga bertahun-tahun.
Selain itu, OPEC memprediksi bahwa permintaan minyak dunia nantinya akan dipuncaki oleh negara-negara berkembang dengan kenaikan menjadi 95,9 juta barel/hari pada 2021. Optimisme pasar sebenarnya telah terpicu oleh adanya pengembangan vaksin covid-19, namun nilai kenaikan permintaannya belum bisa sampai pada level pra-pandemi, yaitu sekitar 100 juta bph.
Selain Dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.