Menjelang penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-China, nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta diprediksi konsolidasi.
Tidak hanya kurs rupiah, sebagian harga instrumen juga diperkirakan akan mengalami pelemahan.
Kesepakatan AS-China, Kurs Rupiah Melemah
Hari ini kurva indeks rupiah menunjukkan pelemahan 30 poin atau 0,22 persen menjadi Rp 13.710 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya di level Rp 13.680 per dolar AS.
Dilansir dari Antaranews.com, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures , Ariston Tjendra mengatakan menjelang penandatanganan kesepakatan AS-China, diperkirakan sebagian harga instrument berkonsolidasi, dan mungkin juga rupiah terhadap dolar AS.
“Konsolidasi bisa diartikan tidak terlalu menguat,” kata Ariston, Jakarta, Rabu (15/01).
Kekhawatiran ini muncul setelah Menkeu Sri Mulyani menetapkan tarif impor China tidak akan dihapus hingga fase kedua disepakati dan itu mungkin terjadi setelah pemilu AS.
Selain itu, menurut Ariston, rilis neraca perdagangan Indonesia hari ini yang menunjukkan rilis defisit yang lebih besar dari konsensus defisit 470 juta dolar bisa menahan penguatan rupiah.
Ariston memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 13.600 hingga Rp 13.700 per dolar AS.