PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Masih menjadi perbincangan setelah eks direktur utama Ari Askhara ketahuan menyelundupkan komponen Harley Davidson dan sepeda Brompton di lambung pesawat.
Kasus tersebut berbuntut panjang, mulai dari pemecataran Ari Askhara hingga anak dan cucu usaha maskapai penerbangan berpelat merah itu. Yang terbaru, oknum Garuda Indonesia di tuduh melakukan mark up harga pesawat Airbus seri A330-300.
Tuduhan tersebut dilayangkan oleh akun anonim di media sosial twitter @digeeembok. Ia mengatakan, pada 2003 lalu, Airbus jenis A330-300 dijual seharga 140 juta dolar AS. Akan tetapi, Garuda membawa pulang pesawat dengan harga 214 juta dolar AS per unit.
Mengintip harga pesawat baru garuda
Melansir dari laman resmi airbus.com, harga pesawat Airbus A330-300 pada 2018 dibanderol 264,2 juta dolar AS atau senilai Rp 3,69 triliun dengan asumsi per dolar AS dihargai Rp 14 ribu.
Sedangkan harga pesawat Airbus Garuda A330-900 neo yang digunakan untuk membawa komponen Harley Davidson dan sepeda Brompton sekitar 296,4 juta dolar AS atau senilai Rp 4,14 triliun di tahun 2018.
Melansir CNN Indonesia, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara sempat mengatakan, perusahaan telah memesan 14 pesawat baru Airbus A330-900 neo. Pesawat tersebut akan dikirim langsung dari Prancis secara bertahap hingga tahun 2022.
Pada tahun ini, pihak Airbus akan mengirim lima armada pesanan maskapai BUMN itu. 3 pesawat akan dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan dua lainnya akan dikomersilkan oleh anak usahanya yaitu Citilink Indonesia.
Akan tetapi, pihak Garuda tidak mengungkapkan dana yang dikucurkan serta skema pemesanan 14 pesawat Airbus A330-900 neo.
Masih dari CNN Indonesia, para petinggi Garuda Indonesia yakni Fuad Rizal (Plt Direktur Utama), Pikri Ilham Kurniansyah (Direktur Niaga), dan M. Ikhsan Rosan (Vice Presiden Corporate Secretary) masih bungkam saat dimintai keterangan mengenai pengadaan pesawat baru garuda.
Namun jika mengacu harga pesawat sebagaimana yang dicantumkan Airbus dalam laman resminya, Garuda Indonesia setidaknya harus menggelontorkan dana hingga 4,14 miliar dolar AS atau Rp 58 triliun untuk dapat membawa pulang 14 pesawat Airbus A300-900 neo ke Indonesia.