PLTA Bakaru berpotensi mengalami penurunan produksi listrik jikalau terjadi kemarau panjang.
Ada banyak sekali Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang didirikan di Indonesia guna memenuhi aliran listrik di suatu daerah. Salah satunya adalah PLTA Bakaru.
PLTA ini mampu menghasilkan kapasitas listrik sebesar 1030 Giga Watt Hour (Gwh) per tahun. Namun produksi listrik berpotensi mengalami penurunan jikalau terjadi penyusutan debit air akibat kemarau panjang.
Kemarau panjang dapat berdampak terhadap efektifitas PLTA Bakaru
untuk dapat memproduksi listri, PLTA Bakaru memanfaatkan aliran air yang dibendung dari Sungai Mamasa hingga Sungai Saddang, Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, Kalimantan Utara.
Oleh karenanya, jika musim kemarau tiba, dan debit air pada sungai tersebut berkurang akan menyebabkan berkurangnya daya yang dihasilkan oleh PLTA Bakaru.
Sebagai informasi, PLTA Bakaru mampu menghasilkan kapasitas listrik sebesar 126 megawatt (MW) dan menjadi salah satu pemasok aliran listrik di Sulawesi Selatan.
Pada tahun lalu, jumlah pasokan listrik di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselbar) sempat berkurang hingga 206 MW yang disebabkan karena kemarau panjang.
Kendati demikian, pada tahun ini, aliran listrik di kawasan tersebut dipastikan tidak akan berkurang karena semua unit pembangkit masih berfungsi normal. Salah satunya adalah PLTA Bakaru yang tetap mampu bekerja secara optimal di malam hari.
“Untuk PLTA Bakaru pada siang hari kita gunakan untuk menampung air, sehingga akan dapat maksimal di operasikan pada malam hari,” ujar Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (NIW) Sulselbar pada Agustus silam. Seperti dikutip dari Tribunnews.com.
“Jadi pasa siang hari PLTA Bakaru beroperasi 56 MW dan pada malam hari masih bisa beroperas maksimal sebesar 126 MW,” imbuhnya.
Datangnya musim kemarau akan membuat turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tidak akan berfungsi secara maksimal karena debit airnya turun.
Adapun PLTA Bakaru menjadi salah satu unit pembangkit yang memiliki daya paling besar di Sulawesi bagian Selatan. Daya yang dihasilkan oleh PLTA Bakaru hanya dikalahkan oleh PLTA Poso yang kapasitasnya mampu mencapai 195 MW.